Mohon tunggu...
KKN76_UTM19
KKN76_UTM19 Mohon Tunggu... Freelancer - KKN Tematik Mandiri UTM 2019

Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik Mandiri 2019 UTM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Kelompok 76 KKN Mandiri UTM Lakukan Sosialisasi Branding Produk "Brokis Sokla"

22 Juli 2019   14:32 Diperbarui: 22 Juli 2019   14:41 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN menjelaskan branding BROKIS SOKLA | dokpri


Bangkalan -- Sebuah produk yang ingin dikenal oleh banyak orang harus memiliki sebuah brand. Mengenalkan produk adalah proses yang sulit yang harus dilakukan selama merintis usaha. Bagi perusahaan besar ternama, branding produk adalah perkara sangat mudah dilakukan. Sebaliknya bagi masyarakat desa yang baru memulai usahanya atau produsen produk kecil dari desa akan terasa sulit dilakukan. Meski sulit dilakukan, bukan berarti jika branding tidak dapat dilakukan.


Senin (15/7/19), kelompok 76 KKN Tematik Mandiri Universitas Trunojoyo Madura mengadakan sosialisasi tentang Branding Produk unggulan yang telah dibuat oleh kelompok KKN 76 yaitu BROKIS SOKLA. Berlokasi di rumah Kepala Dusun Guwah, sosialisasi ini mengajak masyarakat untuk mengenal bagaimana branding produk. Sasaran dari kegiatan ini yaitu masyarakat setempat khususnya produsen gadung. Dengan memberikan informasi dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat soket laok melalui produk olahan gadung.


Hal penting yang pertama dalam melakukan branding produk adalah kemasan menarik dan unik. Bagi konsumen, tidak ada tempat untuk memastikan apakah produk yang kita miliki berkualitas atau tidak. Hal pertama yang selalu menarik minat konsumen adalah desain kemasan yang menarik dan unik. Kemasan yang menarik dan unik mampu melindungi produk dengan baik akan meningkatkan minat konsumen.


Untuk desain produk BROKIS SOKLA ciptaan kelompok KKN 76 meggunakan plastik standingpot yang diklaim mampu menjaga kualitas cookies hingga dua bulan. Masyarakat yang mengikuti sosialisasi terlihat tertarik dengan kemasan plastik standingpot.


Yang tak kalah penting adalah label produk. Desain label yang unik akan memudakan konsumen untuk mengenal produk yang kita miliki. Label produk yang baik mencantumkan gambar logo yang unik, nama produk yang mudah diingat, dan mencantumkan komposisi bahan. Nama yang mudah diingat akan menjadi nilai jual tersendiri dari sebuah produk sehingga dapat dikenal, diminati, dan dibutuhkan.


Contoh kemasan Produk | dokpri
Contoh kemasan Produk | dokpri
"ibu-ibu produk ini namanya BROKIS SOKLA singkatan dari brownies cookies soket laok. Nama Brokis sokla dipakai supaya orang-orang ingat kalau produk ini dari soket laok". Ujar Bustanil Arifil, salah satu anggota KKN kelompok 76 ketika memberikan sosialisasi.

Masyarakat dusun Guwah yang mengikuti kegiatan sosialisi terlihat antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan dan masukan kepada panitia mengenai desain produk BROKIS SOKLA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun