Mohon tunggu...
Tengku Novenia Yahya
Tengku Novenia Yahya Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Riau | Kunjungi blog : http://tengkunoveniayahya.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gaungkan Nama KKN Kebangsaan dan Malang Rapat Bersama RRI Tanjung Pinang

12 Agustus 2016   21:30 Diperbarui: 12 Agustus 2016   21:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bintan – KKN Kebangsaan dijadikan sebagai momentum untuk menggaungkan nama Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Pagi kemarin, Rabu, 10 Agustus 2016 empat narasumber melakukan dialog interaktif bersama penyair RRI Pro 1 Tanjung Pinang dalam acara Dinamika. Dipandu oleh Rima selaku moderator sekaligus penyiar, dialog interaktif menghadirkan empat narasumber yaitu Yusran Munir selaku Kepala Desa Malang Rapat, Alfiandri selaku Dosen Pendamping Lapangan KKN Kebangsaan Malang Rapat, Tengku Said Raza’i selaku ketua pelaksana KKN Kebangsaan 2016 dan Tengku Novenia Yahya selaku mahasiswa asal Universitas Riau yang merupakan salah satu peserta KKN Kebangsaan di Desa Malang Rapat.

Dialog interaktif yang berlangsung dari pukul 08.00-09.00 WIB mengusung tema “ Malang Rapat Adventure 2016; KKN Kebangsaan Membangun Desa Mandiri Berbasiskan Potensi Ekowisata”. Dialog ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan Desa Malang Rapat dan mempromosikan kegiatan KKN Kebangsaan secara umum dan KKN Kebangsaan di Malang Rapat khususnya.

“ Tiap kegiatan KKN Kebangsaan di Desa Malang Rapat selalu kita naikkan ke media dengan tujuan agar Desa Malang Rapat lebih dikenal baik oleh masyarakat. Kalau selama ini kita selalu naik di media online, maka kali ini kita coba menggaungkan nama Malang Rapat melalui media suara, yaitu radio”, ujar Alfiandri, S.Sos, M.Sos.

Dialog dimulai dengan opening statement dari masing-masing narasumber dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama pendengar. Dari paparan empat narasumber, ternyata memnacing antusias banyak pendengar untuk memberikan saran atau pertanyaan secara langsung melalui via telfon interaktif.

Dalam dialog, Tengku Said mengatakan bahwa KKN Kebangsaan tahun ini adalah KKN Kebangsaan dengan jumlah peserta terbanyak dengan jumlah 657 peserta yang terdiri dari 45 Universitas se-Indonesia ditambah dengan Universitas Teknologi Malaysia. KKN Kebangsaan 2016 yang menjadikan UMRAH sebagai tuan rumah merupakan yang  ke-4 kalinya diadakan setelah dulu pernah diadakan di Bantaeng, Pontianak dan Riau. Kegiatan KKN kebangsaan bertujuan untuk mempersatukan semangat pemuda pemudi Indonesia untuk memajukan NKRI.

Yusran Munir selaku Kepala Desa Malang Rapat mengakui menerima dengan senang hati kehadiran mahasiswa KKN Kebangsaan di desanya karena ini adalah momentum yang langka.

“Biasanya setiap tahun memang ada mahasiswa KKN di desa kami. Tapi, kali ini berbeda, mahasiswa yang KKN adalah dari Sabang sampai Merauke. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan desa kami. Dari adik-adik KKN ini juga kami dapat melihat bahwa bhineka tunggal ika itu memang nyata”, papar Yusran.

Kurang lebih dua minggu berada di Desa Malang Rapat, mahasiswa KKN Kebangsaan telah melakukan survey dan observasi lapangan terhadap potensi ekowisata Desa Malang Rapat yang dapat dikembangkan. Berbagai macam aktivitas masyarakat di laut merupakan potensi ekowisata yang akan diusung oleh mahasiswa untuk diajukan sebagai Malang Rapat Adventure untuk membangun perekonmian Desa Malang Rapat mandiri dan lebih baik lagi ke depannya.

“ Kegiatan seperti menyomek, bekarang, bekelong adalah beberapa kegiatan masyarakat Malang Rapat yang kita nilai memiliki nilai ekowisata untuk dikembangkan. Ini yang nanti akan kita usulkan kepada pemerintah untuk segera dijadikan wisata berbasis masyarakat yang akan menambah pendapat Desa Malang Rapat”, ucap Tengku Novenia.

KKN Kebangsaan 2016 diharapkan mampu menjadi pemersatu pemikiran bangsa pemuda-pemudi Indonesia untuk berkolaborasi membangun Kepulauan Riau sebagai bagian dari NKRI dan menumbuhkan semangat cinta tanah air di daerah perbatasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun