Seakan tidak ada habisnya ketika kita membahas mengenai perkembangan media, khususnya new media atau internet. Awalnya, pembuatan website harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah, namun kini kita dapat memiliki website secara cuma-cuma. Perkembangan jaman menjadikan media baru ini sebagai elemen yang penting dalam masyarakat. Pada realitanya, masyarakat ingin mendapatkan informasi secara cepat.
Lebih jauh, seiring berkembangnya internet memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi. Kita dapat menjumpai berbagai macam website berita yang dapat secara mudah diakses. Detik.com merupakan salah satu website yang tidak memiliki media konvensional lain selain online. Namun dengan adanya kebutuhan informasi yang tinggi pada manusia, media konvensional ingin menyempurnakan diri dengan memiliki pula website online yang bisa diakses pembacanya dimanapun berada. Contohnya Harian KOMPAS, media cetak yang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Kini memiliki website online yaitu kompas.com yang menyajikan informasi sama dengan media cetaknya ataupun berita online yang update pada hari itu.
Dalam web detik.com, kita dapat menjumpai berbagai macam informasi yang disajikan. Seiring perkembangan yang ada, kini detik.com sudah menyajikan berita dalam bentuk audio visual. Walaupun hanya dalam bentuk sederhana dengan satu reporter sekaligus cameramen, detik.com ingin memberikan yang terbaik pada pengguna setianya. Interaksi atau komentar dari pembaca pun terjadi dalam detik.com, baik lewat website yang langsung diakses oleh pembaca maupun komentar dari Twitter.
Ditilik lebih dalam, detik.com memudahkan penggunanya dalam mengakses informasi karena kita tidak diharuskan registrasi untuk dapat membaca berita yang ada. Kelebihan ketika kita mengakses berita online adalah kecepatan informasi yang disajikan (update), namun ada pula kelemahan dalam penyajian berita dimana keakuratannya masih bisa dipertanyakan. Dalam tampilannya, cukup membantu pembaca dalam memilih topik yang akan dibaca. Selain itu, beragam pula gambar dan layout yang disajikan.
Membandingkan dengan website yang memiliki media konvensional (cetak) seperti www.kompas.com untuk content, web ini lebih mengutamakan isi berita seperti media cetaknya. Dalam website ini juga dapat ditemukan kompas e-paper ataupun berita versi cetaknya. Namun untuk membuka versi cetak dalam kompas.com cukup sulit, karena kita harus registrasi di awal untuk bisa membaca berita versi cetak secara lengkap.
Dalam website kompas.com tidak ditemukan berita versi audio visualnya. Lebih dari cukup karena Kompas sudah memiliki koran harian. Selain itu kompas.com juga memiliki account di Twitter, dimana kita bisa update berita terbaru di hari itu dari Kompas. Penyajian topik dalam kompas.com pun cukup menarik dan jelas, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengakses berita yang ingin dibacanya.
Banyak pilihan kita dalam mengakses informasi secara online. Lalu bagaimana dengan kebutuhan anda dalam mengakses informasi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H