Dalam proses pembelajaran pendidik dituntut untuk dapat memberikan kualitas proses dan hasil belajar yang baik. Tapi dalam proses tersebut, seringkali di temukan beberapa kendala baik dari pendidik itu sendiri maupun dari peserta didik. Salah satu contoh dari pendidik adalah rendahnya kemampuan pendidik dalam memahami karakteristik peserta didik. Sehingga kadang kala model dan metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Karakteristik peserta didik adalah salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh pendidik, hal ini disebabkan karena karakteristik ini merupakan acuan dalam membuat strategi mengajar. Instruksi strategis meliputi metode serta teknik atau prosedur yang memastikan peserta didik mencapai indikator keberhasilan dari kegiatan pembelajaran. Karakteristik peserta didik mengacu pada sifat-sifat tertentu yang dimiliki peserta didik, yang dimana sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran (Septianti &Afiani, 2020).
Karakteristik peserta didik itu sendiri meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik.
Karakteristik peserta didik di setiap tingkatan usia itu berbeda-beda. Contohnya karakteristik peserta didik di sekolah dasar yang masih sangat menyukai kegiatan yang menyenangkan, seperti bermain. Berdasarkan hal tersebut tentunya pendidik harus dapat merancang pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk dapat bergerak dengan bebas tetapi masih di dalam lingkup lingkungan atau situasi edukasi. Peserta didik usia sekolah dasar juga biasanya lebih suka kegiatan pembelajaran secara berkelompok dan melakukan peragaan langsung.
Siswa SD biasanya memiliki karakteristik yang dapat terlihat ketika dalam proses belajar yaitu kecenderungan untuk belajar secara konkret, integratif, dan hierarkis. Belajar secara konkret yaitu peserta didik dapat mencapai pembelajaran yang maksimal melalui proses belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dapat lebih bermakna dan bernilai karena siswa berkesempatan untuk menghadapi keadaan nyata dan faktual secara langsung. Integratif dimaksudkan bahwa anak usia SD masih memandang suatu hal dalam pembelajaran sebagai kesatuan dan terpadu. Hierarkis bermakna bahwa siswa SD belajar mulai dari sesuatu yang sederhana kemudian bertahap pada hal yang kompleks (Praswoto, 2014).
Tetapi kadang dalam kenyataannya masih banyak dari kita sebagai pendidik yang masih belum mampu memahami karakteristik peserta didik. Kadang kala kita masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sehingga mengakibatkan pembelajaran menjadi membosankan dan hasil belajar tidak seperti yang diinginkan karena tingkat pemahaman peserta didik yang rendah.
Ada beberapa hal yang dapat pendidik lakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami karakteristik peserta didik antara lain: menjadi teladan bagi peserta didik, melakukan evaluasi diri, memahami lingkungan sekitar peserta didik, mengenali peserta didik lebih dalam, melakukan pendekatan psikologis, memperilakukan peserta didik dengan adil dan menjadi sahabat bagi peserta didik.
Dari uraian di atas, jelas terlihat bahwa pemahaman tentang karakteristik peserta didik merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Dengan memahami karakteristik peserta didik, proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena peserta didik antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemahaman pendidik terhadap karakteristik peserta didik dapat menciptakan suatu iklim sekolah yang baik karena peserta didik akan merasa diperhatikan. Apabila hal ini terjadi, maka peserta didik tidak akan merasa tertekan ataupun terpaksa untuk pergi ke sekolah. Sebaliknya, peserta didik akan merasa nyaman berada di sekolah sehingga kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H