Lantas, dengan tiba-tiba adanya pandemi mengubah semua sistem kehidupan hingga pada proses belajar mengajar.
Anak-anak yang kebetulan orang tua mereka sibuk, sementara mereka memegang gadget tanpa pengawasan di sepanjang hari mereka. Jangan ditanya apa jadinya akhlak mereka.
Ketika belajar bersama di sekolah, para peserta didik dapat belajar berbagi, belajar mengantri, belajar berkelompok, belajar berpendapat, belajar toleransi, belajar menghormati, menghargai dan masih banyak lagi.
Berbeda ketika peserta didik hanya belajar daring di rumah masing-masing, mereka tidak akan merasakan seperti apa yang disebutkan di atas. Mereka hanya sendiri di rumah masing-masing, individualis dan tidak terampil bersosial.
Dan yang paling penting dari itu semua adalah peserta didik tidak merasakan bagaimana jihad mereka keluar rumah untuk menuntut ilmu.
Seperti pada sebuah hadits yang sering kita dengar:
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).Â
Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).
Begitu banyak dalil yang menjelaskan keutamaan penuntut ilmu, bahkan keluarnya penuntut ilmu itu ternilai jihad mereka.
Hal itu tidak akan mereka dapatkan, ketika mereka hanya berada di dalam rumah-rumah mereka.
Semoga di tahun ini proses pembelajaran benar-benar maksimal dan mampu membenahi generasi-generasi penerus yang sempat kehilangan arah.