Mohon tunggu...
Novella Hikmi
Novella Hikmi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Buku-buku Islam

Perempuan Jawa Ingin menebar manfaat melalui rangkaian aksara.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Beberapa Obrolan Saat Lebaran yang Disinyalir Menuai Dosa Baru

7 Mei 2022   05:10 Diperbarui: 7 Mei 2022   11:12 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tiada pujian indah melainkan puja-puji kepada sang Khaliq. Meski seindah apapun pujian itu tentu masih belum juga sebanding dengan kuasa-Nya.

Hikmah dari silaturrahim memang diketahui tidak sedikit, baik untuk kehidupan duniawi maupun ukhrawi.

Sebut saja dengan silaturrahim sebagai satu bentuk ketaatan kepada al Khaliq. Tentu saja apapun bentuk ketaatan kepada Rabb semesta alam, tidak satu pun yang sia-sia. Allah pasti kelak akan memberikan ganjarannya.

Meski demikian, terkadang obrolan saat hari raya mampu menuai dosa baru. Mengapa demikian? Misal saja ketika obrolan itu membahas tentang pekerjaan, lalu demi ingin mendapat pujian atau simpati, maka muncullah cerita yang dibumbui sedemikian rupa sehingga jauh dari kata kenyataan.

Tidak cukup itu, ada contoh lain, seperti menanyakan tentang pasangan, seperti pertanyaan kapan menikah. Sudah ada calon, sudah adakah pandangan hidup. Masih belum ada momongan ya?

Beberapa pertanyaan tersebut kerap menuai luka pada sebagian orang. Bahkan ada yang akhirnya harus mundur, melipir agar tidak ditanya kembali hal serupa.

Padahal kita tahu, agama Islam mengajarkan untuk berhati-hati dalam berkata, seperti beberapa dalil berikut:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصّٰدِقِينَ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuttaqulloha wa kuunuu ma’ash-shoodiqiin.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah: 119)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun