Mohon tunggu...
Novelia Relina
Novelia Relina Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Persepsi Ujaran dan Apakah Ada Kaitannya Persepsi Ujaran dengan Psikologi Manusia?

15 Desember 2022   14:49 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:53 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persepsi ujaran adalah bagaimana kita menafsirkan sebuah ujaran sehingga kita memahami makna ujaran si penutur. Biasanya dalam persepsi ujaran ini meliputi proses yang diawali dengan mendengar ujaran penutur, selanjutnya kita tafsirkan makna dalam ujarannya, dan akhirnya dapat memahami makna tuturan yang dihasilkan oleh penutur. 

Kelihatannya sangat sederhana ya, tetapi kita tidak menyadari bahwa ujaran yang dikeluarkan atau dihasilkan dalam bentuk bunyi-bunyi yang melewati udara itu sebenarnya suatu hal yang sangat komplek, contohnya Ketika kita mendengarkan orang yang berbicara dalam bahasa asing yang mana kita harus memahami setiap kata yang di ucapkan si penutur, kecuali Bahasa asing kita sudah sangat baik dan kita sudah sangat mahir. Dari contoh tersebut dapat kita pahami bahwa menangkap ujaran bukanlah suatu proses sederhana. Kita harus mulai dahulu dengan proses bagaimana kita dapat memahami bunyi-bunyi sebelum kita dapat memahminya sebagai ujaran.

Setelah kita mengetahui apa persepsi ujaran itu dan proses persepsi ujarannya, lalu adakah kaitannya persepsi ujaran dengan psikologi atau mental manusia? Jelas ada kaitannya, Ketika kita ingin menafsirkan ujaran dari seseorang maka kita juga akan melihat suasana atau bahkan mental dari orang yang akan kita ajak berkomunikasi, misalnya Ketika saya ingin berkomunikasi dengan si A tetapi si A dalam suasana hati sedang marah, maka ujaran yang akan keluar akan menggunakan nada yang tinggi, dan Ketika suasana hati si A sedang bahagia, dan diajak berkomunikasi maka tuturan dia akan berpengaruh juga, dia akan mempersepsi ujarannya dengan bahagia dan dengan eskpresi yang bahagia pula. Nah dari ujaran yang di berikan si A inilah kita bisa dapat mempresepsi makna ujarannya dan kita juga dapat mempersepsi atau menafsirkan suasana dari si penutur saat bertutur.

Contoh lainnya mengenai keterkaitan persepsi ujaran dengan psikologi manusia yaitu ketika ada seseorang yang menanyakan kepada mantan penderita covid-19 mengenai apa saja yang dia rasakan ketika dikarantina, Mantan covid-19 menjawab "saya ketakutan dan juga stress ketika awal karantina, saya juga takut saat menunggu hasil swab saya dan setelah selesai karantina saya takut orang-orang berpikir saya membawa virus dan dan saya sangat stress dengan semua itu"

Nah dari ujaran si mantan penderita covid-19 ini menunjukan psikologi ataupun mental penutur dalam berujar, dapat dilihat banyaknya kata takut dan stress yang diutarakan, hal inilah yang menandakan bahwa penutur benar-benar ketakutan sehingga apa yang dipikirkan dan dirasakannya sering diujarkannya tanpa sadar.

Jadi dapat disimpulakn bahwa suatu kalimat tidak hanya dapat ditentukan oleh rupa yang didengar atau dilihat saja, tetapi juga representasi yang mendasarinya. Dengan kata lain kalimat tidak hanya memilki struktur lahir tetapi juga struktur batin. Menurut dardjowidjojo perbedaan antar struktuk lahir dan batin sangat penting untuk pemahaman kalimat karena proses mental manusia dalam menanggapi sebuah kalimat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun