Genre : Horror, Thriller. Cast : Julianne Moore, Jonathan Rhys Meyers Masih ingat bagaimana Bang Meyers memukau kita dengan petikan gitarnya bersama Freddie Highmore di film August Rush? He's back. Dengan peran yang cukup jauh berbeda, dia kembali membuat seisi bioskop gonjang-ganjing. Membuat para penonton berteriak. Tapi kali ini bukan teriakan decak kagum karena kegantengan dan keahliannya bermusik, tapi justru teriakan ketakutan karena peran mistis yang harus dia mainkan. Mau tau ceritanya? Let me tell :) Di tengah euforia para penggemar Harry Potter yang tengah menunggu premier sekuel terakhir, mata saya justru teralihkan oleh sebuah poster dengan judul film Shelter. I hadn't known the film till finally unexpectedly I watched it. Dari posternya langsung terasa bahwa film ini pastilah bergenre horror, tapi tidak pernah terpikir oleh saya akan menyukai film ini. Fyi, I'm not into horror movie. Saya suka thriller seperti Saw (by Kevin Greutert), tapi untuk horror berbau mistis dan setan-setan, saya sangat jarang sekali suka. Jadi kalau saya suka, berarti film itu lumayan istimewa hehe. Cara (Julianne Moore) adalah seorang psikiater yang kurang percaya pada kasus-kasus kepribadian ganda. Dengan latar belakang suami yang telah meninggal, Cara masih tetap beriman kepada Tuhan. Di sisi lain, ayah dan putri semata wayangnya, Sammy, memilih untuk berpaling dari Tuhan lantaran kekecewaan mendalam semenjak bencana itu. Suatu hari, ayahnya, Dr Harding -yang juga seorang psikiater- menantangnya untuk bertemu dengan seorang pasien yang ditemukan di jalan. Pasien itu (Jonathan Rhys Meyers) mengenalkan diri sebagai David. Kemudian dengan cara yang unusual, Dr. Harding membuat David merubah kepribadiannya menjadi seseorang bernama Adam. Dan perubahan ini sangat mengerikan. Mengapa saya katakan mengerikan? Yap! Ini part pertama yang membuat saya berteriak di bioskop. Sebenarnya tidak ada visual yang cukup 'jengjet' di part ini, tapi permainan audio lah yang cukup membuat degup jantung para penonton berolahraga. Cara pun mulai penasaran meng-kepo-i kasus ini. Ia mencari tau siapakah sejatinya pasien itu, apakah Adam atau David? Bukannya berhasil mengobati si pasien, Cara malah terlibat misteri yang cukup pelik. Ia menemukan bahwa kepribadian si pasien bukan hanya ganda, tapi multi, alias banyak! Dan usut punya usut, terungkaplah bahwa kepribadian-kepribadian tersebut adalah orang-orang yang telah meninggal terbunuh, puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu, hiiii... Dari ibu Almarhum David, salah satu kepribadian si pasien, Cara mendapatkan bejibun informasi tentang asal muasal yang mungkin menyebabkan hal ini terjadi. Di bagian inilah kita akan mengetahui kenapa film ini diberi judul Shelter. Cara akhirnya menyadari bahwa kasus ini mungkin akan melibatkan dan merebut jiwa orang-orang terdekatnya dari sisinya, terutama ayah dan putrinya sendiri. Hal ini dikarenakan ketidakyakinan keduanya akan keberadaan Tuhan yang juga sama halnya dengan korban-korban yang ada dalam kepribadian pasien. Pada akhirnya mampukah Cara menyelamatkan roh-roh keluarganya untuk tidak terhisap ke dalam tubuh si pasien? Untuk tau selengkapnya, silakan tonton sendiri :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H