Mohon tunggu...
Novelia Suhartono
Novelia Suhartono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Novelia, mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP 2009 Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang Kerja

1 Agustus 2011   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:11 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang Kerja


Uang adalah hal utama dalam kehidupan kita di dunia. Cara mencari uang adalah tentu saja dengan bekerja. Naah konon katanya, pekerjaan akan lebih dirasa enteng apabila pekerjaan tersebut ada dalam bidang kita, dengan kata lain pekerjaan itu merupakan hal yang kita sukai. Alangkah menyenangkannya jika kita bisa dibayar untuk melakukan sesuatu yang kita sukai.

Kembali lagi ke tujuan sebenarnya pekerjaan, yaitu untuk mendapat gaji, duit, uang! Jadi sangat manusiawi sekali jika ketika seseorang tengah berburu pekerjaan, ia akan sangat memperhatikan berapa gaji yang akan dia dapat sebagai timbal balik bagi pekerjaannya. Untuk itu, sudah pasti kita akan memilih pekerjaan dengan gaji tertinggi. Kalau menurut prinsip ekonomi pada pelajaran jaman SMP dulu, bagaimana kita mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dengan usaha yang seminim-minimnya. Mungkin terkesan agak pragmatis, tapi inilah modal kehidupan.

Lalu bila dihadapkan pada suatu pekerjaan yang sangat kita sukai dan ternyata profitnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, coba tanyakan pada diri kalian sendiri apakah kalian akan tetap lanjut? Di kasus lain, apabila kalian dihadapkan pada suatu pekerjaan yang biasa saja atau malahan bertolak belakang dengan passion kalian namun dengan iming-iming besar gaji yang menggiurkan, tanyakan pada diri kalian sendiri apakah kalian mampu menolak? Sebenarnya jika mau dibuat simple, ini adalah pertanyaan pilihan dengan jawaban a) uang, atau b) passion? Yang mana yang akan kalian bulatkan di LJU? Bimbang ya? :)

Saya selalu, dan selalu, salut pada orang-orang yang mendedikasikan waktunya untuk bekerja di bidang yang sangat ia minati bahkan ketika pekerjaan tersebut menghasilkan imbalan yang biasa saja, atau bahkan kerja sosial yang non profit sama sekali.

Suatu hari saya bertanya pada salah seorang dari mereka. Tentang alasan tekad mereka tersebut, berjalan tanpa mempedulikan uang yang seharusnya jadi hak mereka. Simpel seperti apa yang saya duga, yaaa hanya seperti itu. Tidak lebih dari suatu kesenangan dan kepuasan. Menurut mereka, ini baik untuk kesehatan jiwa untuk melakukan sesuatu yang kita senangi. Sehingga ketika lelah pun kita tidak akan mengeluh. Akan lebih bersemangat dan bermotivasi, itu inti yang dia katakan. Mereka mendapatkan kepuasan dari menjalankan sesuatu yang mereka senangi tersebut.

Namun menyangkut kepuasan itu sendiri, saya memiliki definisi yang berbeda. Ketika kita mendapatkan gaji yang memadai, menurut saya itu juga termasuk kepuasan bukan? Apa lagi untuk orang-orang yang (katakanlah) kekurangan secara finansial. Uang adalah misi. Uang adalah target. Uang adalah mimpi. Jadi jika uang harus diraih dengan hal yang agak susah menurut mereka itulah hal yang wajar. Ya, dan motivasi pun akhirnya lahir dari keinginan yang keras untuk mendapatkan uang itu sendiri.

Banyak juga yang berkata,

"ini adalah masalah tentang pengalaman, akan menyenangkan kalau hidup kamu dihabiskan dengan pengalaman di bidang yang kamu sukai!"

Padahal untuk pengalaman itu sendiri menurut saya akan lebih baik kalau dilewatkan dengan sesuatu yang sama sekali tidak kita duga. Dalam hal ini saya menganggap akan sangat keren kalau kita bisa mengerjakan suatu hal yang bahkan bukan keahlian kita, sesuatu yang di luar kebiasaan kita. Menurut saya pengalaman adalah suatu hal baru yang harus dihadapi, sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya selalu kita jalani. Ya, pengalaman adalah pelajaran baru.

Untuk itu bekerjalah untuk sesuatu yang kamu sukai. Saya menyukai uang, kalau kamu? :)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun