Hal yang mungkin menjadi kekurangan dari serial ini ada di episode pertama yang menceritakan kematian ayah Geu-ru yang sangat mendadak. Walau sudah diberitahukan bahwa ayahnya akan mati dalam waktu dekat tetap saja ada plot hole di episode pertama itu. Apa penyakit yang diderita ayah Geu-ru? Seberapa parah penyakit itu? Bagaimana kronologi meninggalnya ayah Geu-ru?
Selain plot hole pada episode pertama, serial ini dibungkus dengan cerita yang sangat apik dan menyentuh. Hal itu tentu tak lepas dari tangan dingin selaku sutradara dan para kru film. Ada banyak sekali pesan moral yang dapat kita ambil dari serial ini. Salah satunya memandang bahwa setiap orang itu spesial dalam artian setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini diwakili sosok Geu-ru yang terlepas pengidap sindrom Asperger, ia dapat menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan mandiri.
Pesan moral lain yang didapat dari serial ini adalah menghargai/mengapresiasi orang lain. Pekerjaan penghapus trauma bukanlah pekerjaan yang mudah. Butuh ketelitian dan mental yang kuat. Hal lain yang dapat diambil dari serial itu adalah keluarga adalah harta berharga dan kepedulian pada sesama.Â
Sudah hal wajib kita selaku makhluk sosial harus peduli pada sesama dan apapun sikonnya, keluarga adalah nomor satu. Sesuai judul serialnya, segala hal yang baik akan membawa kita menuju surga. Amin.
Sekian review drakor favorit saya yakni Move to Heaven. Sampai jumpa di artikel saya berikutnya. Terima kasih! Gasamnida!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H