Mohon tunggu...
Ñövå Zhà
Ñövå Zhà Mohon Tunggu... -

♥(•̪●)seorang BMI Hong Kong ♥(•̪●)♥

Selanjutnya

Tutup

Humor

Gara-gara Wig

25 Juli 2011   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku punya temen, Sri namanya, dia bekerja di daerah Nort Point Hong Kong selama 5 tahun di satu majikan, majikan Sri baik banget, ingin apa saja ia bebas, namun majikan Sri punya persyaratan yang harus di patuhi yaitu tidak boleh manjangin rambut, begitu juga masalah baju kerja, ia cuma di kasih empat setel saja, itupun hanya kaos oblong dan celana kolor, warnanya pun senada jadi tiap kali ia kepasar seperti tak pernah ganti baju.
Di pasar itu, ada seorang penjual daging babi yang naksir sama Sri, tiap belanja pasti dikasih murah, tapi lama kelamaan penjual daging itu pun bosen juga melihat Sri yang dia anggap tak pernah ganti baju itu, karena baju yang dipakai Sri itu-itu saja.
Suatu hari Sri pun kepasar.”Sri, apa kamu nggak punya baju lain to? Kok tiap hari yang kuliat hanya itu-itu terus” Tanya si penjual daging.
Sri tak menjawab pertanyaan Si penjual daging, dengan sewot Sri meninggalkan pasar. Sakit hati Sri. “ Liat aja penampilanku nanti kalau aku pas libur, matamu pasti melotot melihatku” Gumam Sri dengan berjalan cepet meninggalkan pasar. Tak mau di hina Sri pun mampir kesebuah toko membeli baju dan juga wig (rambut palsu) dengan model rambut panjang dan lurus.

Hari minggu pun tiba, bangun tidur, mandi dandan cantik bak selebritis Hongkong dengan baju sexy, tak lupa memakai wig yang telah dibelinya serta high heels 15 cm.
Pagi-pagi sengaja Sri melewati pasar dimana si penjual daging itu bekerja. Dengan PD nya Sri memamerkan kecantikannya di depan si penjual daging tersebut, ia berjalan lenggak lenggok sambil sesekali menyibakkan rambutnya persis peragawati yang sedang berjalan di atas cat walk. Si penjualpun kaget bukan kepalang dan benar saja matanya melotot hamper tak berkedip melihat kecantikan Sri. Dalam hati Sri “kapok loe, nich gue yang sebenarnya, bukan nggak punya baju tapi karena aturan si bos yang harus ditaati, nggak boleh gonta-ganti baju dan punya rambut panjang”.
Kemudian Sri pun meninggalkan pasar dengan rasa kemenagannya karena sudah memperlihatkan keelokan tubuhnya. Sri pun berjalan menuju tempat penyetopan trem yang biasa di sebut teng-teng, Sri pun akhirnya naik teng-teng menuju Causeway Bay.

Didalam teng-teng, Sri dapet kenalan seorang cowok Hong Kong, cakep dan maskulin, merekapun ngobrol ngalor ngidul sampai tak terasa Sri pun mengantuk dan tertidur di pundak si cowok (kayaknya romantis hehehhe).
Beberapa saat kemudian sampailah mereka di Causeway Bay.
“Cece bangun sudah sampai Causeway Bay tuch” kata si cowok membangunkan Sri.
Sri pun kaget bukan kepalang dan bergegas turun meninggalkan teng-teng, eh tak taunya rambut palsu yang di pakai Sri nyangkut di pundak si cowok. Si cowok pun manggil-manggil Sri.
“Cece lei daufat a” (cece rambutmu)
Sri cuek saja tak menghiraukan panggilan si cowok karena malu, ia pura-pura nggak mendengar teriakan si cowok.
Sambil berjalan dengan cepet tanpa menoleh kanan dan kiri Sri pun cekikikan ketawa sendiri padahal dalam hatinya malu setengah mati. Sialnya lagi di sepanjang jalan orang-orang yang melihat Sri di kira orang gila. “Cantik-cantik kok gila, ketawa-ketawa sendiri” Celetuk salah seorang yang melintas di samping Sri, seketika Sripun menutup mulutnya dengan kedua tangannya. ups

(Sri-Sri pengen punya rambut panjang dan tampil beda malah bikin malu diri sendiri) hahahahha..kawusssssssssssss….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun