Mohon tunggu...
Nova Tania
Nova Tania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa PPG Calon Guru Program Studi Matematika Tahun 2024 Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi: Apakah Harus Dilaksanakan Secara Berkelompok?

31 Desember 2024   13:06 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Nova Tania - Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru Program Studi Matematika Gelombang 2 Tahun 2024 Universitas Islam Sultan Agung

Mata kuliah : Pembelajaran Berdiferensiasi

Dosen pengampu : Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.

Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada kebutuhan peserta didik. Lalu, apakah pembelajaran berdiferensasi harus dilaksanakan secara berkelompok? Tentu tidak. Guru harus mengidentifikasi kebutuhan belajar setiap peserta didik, apakah mereka lebih mudah memahami pembelajaran secara kelompok atau secara individu. Ketika peserta didik lebih menyukai pembelajaran berkelompok sekalipun, guru perlu menggali karakteristik setiap peserta didik, apakah lebih cocok dengan pembelajaran berpasangan, kelompok kecil, atau kelompok besar. Tidak hanya itu, guru perlu menggali lagi, apakah lebih baik berkelompok secara homogen atau berkelompok secara heterogen. Dasar pembentukan kelompoknya pun perlu diperhatikan, apakah cukup dikelompokkan berdasarkan kemampuan belajarnya saja atau gaya belajarnya saja atau keduanya atau kondisi lainnya.

Setiap teknik atau metode atau strategi pembelajaran memiliki keunggulannya masing-masing dan tepat digunakan pada kondisi tertentu yang berbeda-beda. Adapun kelebihan setiap pembentukan kelompok sebagai berikut.

  • Pada pembelajaran secara individu, peserta didik menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah.
  • Pada pembelajaran secara berkelompok, peserta didik dapat mengembangkan profil pelajar pancasila yaitu bergotong royong dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik dapat mengasah kemampuan bersosialnya melalui diskusi dalam kelompok.
  • Pada pembentukan kelompok secara homogen berdasarkan kemampuan maupun gaya belajar, guru lebih mudah memberikan diferensiasi proses (bimbingan belajar) sesuai kebutuhan tiap kelompok peserta didik.
  • Pada pembentukan kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan maupun gaya belajar, peserta didik yang kemampuannya tinggi dapat memberikan tutor sebaya kepada peserta didik yang kemampuannya rendah. Ketika membuat hasil proyek, setiap kelompok peserta didik memiliki kekuatan modalitas belajar yang sama.

Namun demikian, apapun cara pengelompokkan peserta didik harus didasarkan pada kebutuhan peserta didik. Sudahkah Anda mengenali kebutuhan peserta didik Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun