Mohon tunggu...
Nova SitiUmaya
Nova SitiUmaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Life is Like Traffic Lights~ masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Alam Desa Tengguli, Lokajaya yang Semakin Mempesona

27 Juli 2021   17:35 Diperbarui: 27 Juli 2021   17:35 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wusshh...hembusan angin menyapa lembut wajah kami. Dinginnya merenyap masuk hingga ke dalam pori-pori kulit. Segarnya angin pagi dan pemandangan hijau  memanjakan mata setiap pengunjung yang datang.Tak dibuat bosan mata kami untuk terus terkagum-kagum.

Lokajaya, ya wisata alam yang terletak di Desa Tengguli Kabupaten Jepara bisa jadi salah satu pilihan destinasi wisata alam yang cocok bagi para wisatawan. Dikelilingi dengan tumbuhan serba hijau serta suara gemericik air sungai yang mengalir langsung dari pegunungan. Tak hanya itu, bunga-bunga cantik turut menghiasi pemandangan taman lokajaya. Walaupun belum di launching secara resmi, wisata alam Lokajaya telah mencapai popularitasnya, pasalnya wisata alam Lokajaya yang mulai dibangun pada tahun 2020 ini telah dikunjungi oleh banyak warga sekitar bahkan warga luar Kota. Saya sendiri salah satu contohnya.

Wisata alam yang memiliki luas kurang lebih 5 hektar ini dibangun atas dasar kesepakatan bersama oleh Pok Darwis (Kelompok Sadar Wisata) desa Tengguli dengan menghabiskan dana sekitar 500 juta rupiah. Menurut Khoirudin Farid, salah satu pengelola wisata alam Lokajaya, dalam proses pembangunannnya, akan dibangun juga dua buah kolam renang. "Karena kolam renang masih menjadi destinasi incaran yang banyak diminati para wisatawan", imbuhnya. Selain itu, sebelum pelaunchingan dilaksanakan, akan dibangun minimal satu home stay di area Wisata Alam Lokajaya.

Taman wisata alam Lokajaya dipenuhi bunga-bunga indah yang dikirim langsung dari kabupaten Kendal ini, menghabiskan dana sebesar 45 juta. Dalam perawatannya pengelola mempekerjakan warga sekitar sebagai penjaga taman yang bertugas menyirami tanaman dan bunga menggunakan air langsung dari pegunungan. Mereka diupah sebesar 1 juta rupiah perbulan.

Pengelola wisata alam Lokajaya memanfaatkan media sosial facebook dan Instagram sebagai media promosi. Harapannya, dari pembangunan wisata alam Lokajaya ini pemerintahan Desa bisa mendapatkan income dengan target 10 Milyar rupiah.

Untuk hari-hari libur, wisata alam Lokajaya memberlakukan tarif sebesar 3 ribu rupiah untuk setiap motor dan 10 ribu rupiah untuk satu mobil. Kocekan rupiah yang dikeluarkan pengunjung akan sebanding dengan apa yang didapatkan. Pasalnya pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan taman Lokajaya serta fasilitas yang mendukung, seperti gazebo, kamar mandi berstandar internasional, kedai-kedai makanan dan minuman dengan harga yang sangat bersahabat. Cukup mengeluarkan 3 ribu rupiah, pengunjung sudah mendapatkan satu gelas minuman yang menyegarkan.

Bu Umi Faizah, salah satu penjual kedai makanan di wisata alam Lokajaya yang menjual berbagai minuman dan makanan cepat saji seperti mi instan dan lain sebagainya untuk memastikan pengunjung tidak ada yang merasa lapar. Usaha kedai makanannya baru berjalan selama 2 bulan terakhir. Buka pukul 08.00 pagi higga malam hari, pendapatan bu Faizah di hari-hari biasa berkisar anatara 100-150 ribu rupiah. Namun pendapatan Bu faizah akan mengalami kenaikan pada hari-hari libur, "Kalau hari-hari libur pendapatan bisa mencapai 700 ribu rupiah perhari mbak", tambahnya.

Penduduk sekitar desa Tengguli diberi kesempatan yang sama untuk membuka kedai makanan di kawasan wisata alam Lokajaya seperti Bu Umi. "Yang mau buka warung tinggal bilang ke pak petinggi, nanti untuk luasnya ditentukan sendiri oleh pak petinggi. Kita tinggal bangun warungnya", pungkas Bu Faizah.

Menurut pengelola wisata alam Lokajaya/ Kabarnya masing-masing penjual akan ditariki tarif sewa sebesar 20 ribu rupiah permeter di setiap tahunnya. Jadi luas tanah yang diberikan petinggi kepada masing-masing penjual dikalikan 20 ribu rupiah. "Tapi saampai saat ini sih belum ada penarikan sewa, tapi yang gak tau kedepannya." Ungkap Bu Faizah.

Sebagai salah satu destinasi wisata, kurang afdol rasanya apabila tidak dilengkapi dengan makanan khas atau buah tangan maupun kenangan-kenangan. Namun jangan khawatir, di beberapa kedai makanan telah tersedia makanan khas Lokajaya, yakni nasi uduk Samir. Selain itu tersedia juga kerupuk samier yang terbuat dari singkong yang bisa pengunjung bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Tak ketinggalan pula marchendise cantik berupa gantungan kunci hasil karya penduduk sekitar desa Tengguli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun