Mohon tunggu...
Nova Samosir Samosir
Nova Samosir Samosir Mohon Tunggu... -

Setiap waktu adalah belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TKI Vs Sapi

23 Juni 2011   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tragedi kematian Ruyati di Arab Saudi semakin memperkuat bukti bahwa pemerintah benar-benar tidak bertanggung jawab atas nasib para TKI yang sering disebut-sebut sebagai pahlawan devisa. Ruyati bukanlah WNI pertama yang mengalami nasib tragis di negara orang. Ruyati adalah korban yang kesekian kali. Pemerintah sepertinya tidak memiliki urat malu ketika melihat warganya sendiri tidak diperlakukan dengan baik oleh negara lain. Aparat-aparat negara sibuk dengan retorika masing-masing dan mencari-cari alasan untuk membenarkan diri.

Pemerintah sepertinya harus berkaca pada sikap tegas negara Australia. Kasus sapi-sapi dari Australia yang tidak diperlakukan dengan baik oleh warga Indonesia membuat pemerintahnya mengambil tindakan tegas. Pihak Australia langsung menghentikan pengiriman sapi-sapi ke Indonesia. Mereka sangat prihatin dan tidak tega sapi yang notabenenya hanyalah hewan diperlakukan dengan semena-mena. Pemerintah Australia lebih memilih rugi daripada beruntung. Hal ini betapa membuat kita salut atas mereka.

Antara TKI dan sapi tentu jauh berbeda. TKI sebagai pahlawan devisa seharusnya mendapatkan perlakuan yang jauh lebih terhormat dibandingkan seekor sapi. Tindak kekerasan fisik, seksual, dan tidak mendapatkan gaji merupakan masalah yang seharusnya benar-benar diperhatikan pemerintah Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara yang banyak mengirimkan TKI ke berbagai negara patut prihatin atas perlakuan yang tidak adil terhadap mereka. Tindakan tegas harus benar-benar ditunjukkan, karena ketika para TKI disiksa di negara orang maka itu sama saja menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.

Indonesia harus belajar dari pemerintah Australia. Apabila para TKI masih diperlakukan dengan tidak baik, pemerintah harus berani menarik para TKI dari negara tersebut. Tentu tugas baru adalah menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para TKI. Dan ini adalah tugas bersama. Terlalu banyak pengangguran, terlalu banyak WNI yang sibuk mencari pekerjaan di negara lain. Ini semua berakar dari tidak adanya lapangan pekerjaan di Indonesia. Oleh karena itu penyediaan lapangan pekerjaan atau dapat juga bantuan pemberian modal untuk usaha kecil-kecilan atau industri rumah tangga adalah solusi untuk mengatasi permasalahan TKI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun