Mohon tunggu...
Ranii Novariany
Ranii Novariany Mohon Tunggu... Super Admin -

Ranii Novariany pemilik blog Novariany.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Adzan di SCTV Bikin Terharu

7 September 2014   04:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:25 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Kompasianer,  salam kenal ini tulisan pertama saya di Kompasiana. Saya juga baru banget bergabung di Kompasiana, makanya masih agak bingung mau menulis apa *curhat

Tentang tulisan ini, sebetulnya udah lama banget pengen di tulis, tapi gak jadi-jadi terus, hehe.

Kompasianer ada yang sering lihat tayangan adzan [pas adzan maghrib/subuh] yang di SCTV? Pasti ada yah, buat yang belum monggo di lihat nanti yah.

Jadi, cerita ditayangan adzan di SCTV itu begini,

Settingannya ada di sebuah panti asuhan yang letaknya di negeri antah berantah [maksudnya, tempatnya jauh dari mana-mana, hhe]

Dari panti asuhan itu, ada dua anak kecil yang pergi ke daerah perkotaan dengan membawa serta celengan yang dimiliki salah satunya sambil membawa sepeda. Nah, dua anak ini berjalan mendaki gunung melewati lembah *eh ninja hatori dong* Tapi serius, kayanya jauuuuuh banget dari panti ke tempat tujuan.

Hendak kemana mereka?

Ternyata mereka datang ke sebuah kios buku, dan mereka mencari Al-Qur'an ke Ibu penjualnya. Kalau gak salah tangkap, harga yang dibilang Ibu penjualnya itu sekitar 55.000. Dibukalah celengan yang di bawa anak itu, dihitung dan ternyata jumlah uangnya gak cukup.  [sementara ada seorang bapak yang hendak mengambil pesanannya di kios itu]

Dengan wajah lemas, kedua anak itu berlalu meninggalkan kios buku tanpa mendapatkan apa yang ia mau.

Sampai dibagian yang ini, saya merasa ada yang bergemuruh di dada saya. Sesak rasanya, melihat perjuangan anak kecil yang ingin leluasa membaca Al-Qur'an dengan membelinya tapi betapa sulitnya ia untuk memiliki Al-Qur'an, harus melalui jalan yang jauh dan pulang dengan tangan kosong. Sementara saya, dengan mudah bisa memiliki Al-Qur'an namun selama ini masih jarang membuka dan melantunkannya barang satu 'ain. Rasanya, seperti mendapat tamparan keras atas kelalaian ini.  Betapa harusnya saya lebih mensyukuri hidup. Betapa seharusnya saya bisa menjadi lebih baik lagi, selama saya mau.  Hiks, saya gak sanggup menahan air mata setiap melihat tayangan adzan ini.

Terusan dari tayangan ini adalah seorang Bapak  yang tadi ada di kios buku, ternyata datang ke panti asuhan itu dan membagikan Al-Qur'an untuk anak-anak di sana. Paling pertama, Bapak itu memberikan untuk dua anak kecil yang ia temui di kios buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun