Mohon tunggu...
Novaria Halimah
Novaria Halimah Mohon Tunggu... -

Penulis adalah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercubuana Angkatan 2011

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Obsesi dan Mimpi

10 Oktober 2011   10:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:07 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di pikiran anda, setelah mendengar atau membaca kata obsesi dan mimpi, apakah itu hanya sekedar kata-kata atau memiliki arti yang mendalam bagianda yang mendengarnya? Apakah mimpi dan obsesi adalah sebuah keharusan atau kebutuhan?

Mimpi adalah keinginan terpendam kita yang berasal dari hati kecil kita yang paling dalam, sedangkan obsesi adalah sebuah dorongan atau semangat untuk berbuat, memiliki atau mencapai sesuatu dan umumnya bersifat pribadi.

Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki sebuah mimpi dan obsesi sebagai dasar dari tujuan hidup mereka, tak terkecuali saya sendiri. Memiliki obsesi dan mimpi adalah sebuah keharusan, anggap saja sebagai rancangan atau rencana kehidupan kita di masa depan. Tapi obsesi tidak lebih dari serangkaian mimpi – mimpi indah tentang masa depan jika kita menyikapi dan memaknainya secara dangkal. Dan obsesi bisa menjadi sebuah motivasi mencari jalan bagaimana caranya agar mimpi-mimpi itu bisa menjadi kenyataan jika kita memaknainya lebih dalam.

Selain dari dalam diri kita sendiri, obsesi juga harus di dasari dan di dukung oleh berbagai aspek, lingkungan dan keluarga adalah yang paling utama, serta kerja keras dan kemauan yang kuat dari dalam diri kita sendiri.

Obsesi saya dalam kehidupan ini adalah hidup dengan baik dan terus lebih baik dari hari kehari. Seperti impian banyak orang, impian saya juga di imbangi dengan kehidupan Duniawi dan Rohani. Hidup dengan menekankan di satu dunia saja tidak akan mencapai hal yang maksimal dan akan saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya.

Dalam kehidupan duniawi, saya yang masih berstatus sebagai seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di bilangan Jakarta barat, mempunyai obsesi untuk menjalankan kehidupan mahasiswa saya dengan lebih baik, menjadi seorang teman yang baik untuk teman – teman saya, dan lulus dengan hasil yang baik dan mengembirakan serta membuat kedua orang tua saya bangga dan tersenyum dengan kelulusan dan keberhasilan anak mereka.

Setelah lulus jenjang pendidikan S1, selain bekerja di sebuah perusahaan industri saya juga ingin membuat usaha sampingan sendiri. Membuat sebuah Café. Berawal dari kecintaan saya terhadap Coffee dan berbagai jenis makanan dan minuman olahan cokelat, membuat saya terobsesi untuk membuat sebuah Café yang menyediakan berbagai macam varian menu desert dan minuman yang terbuat dari Coffee, Tea, dan Chocolate. Berbekal sebuah pengalaman bekerja di dunia F & B membuat saya memiliki gambaran bagaimana cara mengelola, memanage, dan memimpin sebuah Café.

Sementara itu dalam hal rohani, saya akan terus berusaha menjalankan kewajiban saya sebagai seorang pemeluk agama. Menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kehari, serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak mudah memang untuk mewujudkan semua obsesi saya ini, akan ada banyak kendala dan halangan yang akan saya hadapi nanti. Tapi dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan.

Kepercayaan dan kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan, baik terhadap diri sendiri maupun profesi. Mampu menempatkan diri sendiri di tempat yang seharusnya dan mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya.

Teruslah bermimpi dan wujudkan semua obsesi mu, jadikan mereka sebagai penyemangat dan tujuan hidup mu. Karena hidup berawal dari sebuah mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun