Menjadi seorang pemenang tidaklah mudah, namun begitu mudah untuk menjadi seorang pecundang. Tergantung arus mana yang akan kamu pilih dan jalan mana yang akan kamu tempuh. Pecundang yaitu kalah sebelum berperang. Pecundang yaitu mati sebelum hidup. Berbeda dengan pemenang. Pemenang memiliki taktik jitu, mengetahui medan perang dan mengenali musuh sebelum berperang. Seorang pemenang harus memiliki pedoman kuat dalam hidupnya. Berprinsip dan berpegang teguh pada pendiriannya. Karakter jugalah penting. Tanpa karakter, dirimu akan sangat mudah terbawa arus lingkunganmu. Dari ucapan-ucapan busuk, tren-tren sampah, hingga sifat-sifat buruk dari arus yang begitu negatif. Pintar-pintarlah memilah. Kedamaian datangnya dari dalam jiwa, bukan dari arusmu, dari arus yang dapat mempecundangimu. Agama mengajarkan jika kau ingin jadi orang baik, berkumpul lah dengan orang baik. Sama halnya kalau kau ingin menjadi pemenang, berkumpul lah dengan orang yang juga ingin menjadi pemenang. Kehidupan ini rumit, namun jangan dipersulit. Selalu ada kemudahan bagi setiap orang yang mempercayai Tuhannya. Janganlah hidup pada keduniawian. Semua yang kau lakukan di dunia, pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Buatlah sendiri arusmu, bukan arus sang pecundang, namun arus sang pemenang!
Sumber: www.novardin.co.cc (blog saya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H