Salah satu  perubahan dalam kehidupan bisnis adalah ekonomi hijau (green economy) sebagai kegiatan ekonomi yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan ekonomi hijau sendiri selaras dengan penggunaan tujuan pembangunan berkelanjutan, SDGs merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dirancang sebagai suatu kebijakan yang tujuan, sasaran dan indikatornya diharapkan dapat menggunakan konsep pencapaian. kebutuhan tanpa mengorbankan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan ekonominya sendiri, menjaga keseimbangan dan melindungi lingkungan dalam bentuk tujuan pembangunan berkelanjutan.Â
Berbicara mengenai perekonomian tidak lepas dari investasi, Green Investment saat ini sedang banyak dikembangkan. Sayangnya dalam kegiatan investasi hijau ini  belum semua investor siap untuk berinvestasi pada proyek-proyek ramah lingkungan, mereka menganggap  risiko dan dampak pada proyek-proyek tersebut terlalu tinggi dengan tingkat pengembalian yang rendah dibandingkan dengan investasi pada proyek-proyek energi lainnya. Tantangan dalam pengembangan proyek ini adalah kurangnya pendanaan jangka panjang,  ancaman berbagai risiko, rendahnya keuntungan dan kurangnya  pelaku pasar.Â
Inisiatif keuangan swasta maupun pemerintah dapat menjadi peluang bagi sektor publik untuk membiayai proyek-proyek kerja di sektor ramah lingkungan melalui sektor swasta, menerapkan pendekatan inovatif yang dapat menggabungkan proyek-proyek ramah lingkungan dengan pembiayaan, meningkatkan ketersediaan modal, memfasilitasi manajemen risiko dan pengurangan, peningkatan kapasitas pelaku pasar dan pembentukan pasar yang lebih luas. Hindari membatasi pinjaman pemerintah atau investasi swasta dengan menawarkan pinjaman jangka panjang, suku bunga stabil dan pinjaman ketika bank swasta tidak mampu memberikan pinjaman, menutup risiko tertentu dan membuka peluang investasi untuk proyek-proyek ramah lingkungan.Â
 Data mengenai peluang investasi dalam pembiayaan infrastruktur hijau
Menurut Laporan Investasi Infrastruktur Hijau, revitalisasi perekonomian yang mengedepankan infrastruktur ramah lingkungan dapat menjadi sarana bagi Indonesia untuk menjadikan perekonomian yang lebih maju dan mencapai tujuan pertumbuhan ramah lingkungan. Selain itu, Asian Development Bank  (ADB) melaporkan bahwa Indonesia masih membutuhkan pembiayaan infrastruktur hijau hingga ratusan miliar dolar, sehingga pembiayaan atau investasi ini dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk menjamin keberlanjutan ekonomi hijau di Indonesia.Â
Infrastruktur hijau sangatlah penting bagi keberlanjutan program SDGs serta mampu mendorong investasi hijau. Infrastruktur hijau ini ialah pengelolaan atau penataan ruang terbuka hijau dengan upaya  mengedepankan prinsip perlindungan lingkungan hidup yang diintegrasikan dengan pembangunan wilayah untuk mencapai pembangunan  berkelanjutan, berketahanan, dan berdaya saing. Sistem kawasan alam dan ruang  terbuka yang saling terhubung yang menjaga nilai ekosistem, menjaga kesehatan udara  dan air, serta memberikan manfaat bagi penghuni dan organisme hidup lainnya. Jaringan infrastruktur ramah lingkungan, setelah terbentuk, dapat menjadi kerangka pembangunan masa depan dan  konservasi lahan yang  dapat mengakomodasi pertumbuhan populasi, sekaligus mempertahankan konservasi, melestarikan sumber daya alam, dan mengembangkan fasilitas umum (Benedict & McMahon, 2006).Â
Pengembangan Infrastruktur hijau juga mampu membuat investor tertarik untuk melakukan investasi hijau sebagai langkah memajukan perekonomian hijau di seluruh wilayah. Investasi hijau akan menjadi salah satu pilar utama perekonomian berkelanjutan. Investor, baik individu maupun lembaga keuangan besar, semakin fokus pada proyek-proyek  ramah lingkungan. Mereka memandang investasi pada energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan dunia usaha yang menerapkan praktik berkelanjutan sebagai cara untuk mencapai keuntungan jangka panjang dan meminimalkan dampak negatif perubahan iklim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H