Mohon tunggu...
Novan Mardiansah
Novan Mardiansah Mohon Tunggu... -

Lahir di " Kota Hujan ", 20 November 1975. Menyukai pelajaran Bahasa Indonesia waktu di sekolah, mencoba jujur berapresiasi, penikmat kopi sejati...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selongsong Peluru Itu Masih Tertinggal

27 Agustus 2010   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bau mesiu menyengat hati

dari selongsong peluru yang mereka tinggalkan,

di kedaulatan Republik ini.

Ibu Pertiwi meringis,

darah anak muda berdesir melemparkan tahi

karena "orang dewasa" takada lagi yang peduli.

Nasionalisme luntur,

Sumpah Palapa terkubur,

Nusantara diinjak-injak.

Apa yang telah kita perbuat ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun