Tiga ribu enam ratus detik lagi usiaku bertambah, butiran waktu yang bergulir, menyadarkan bahwa bumi yang memang terus berputar. Pasang surut kehidupan menyeretku semakin jauh ke tengah.
Di depan layar televisi yang masih cembung, kuhisap rentetan masa lalu. Tawa, tangis, canda, marah, sedih, gembira bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat terelakan untuk menjadikannya berharga.
Seribu delapan ratus detik lagi usiaku bertambah, belum ada yang mengusik pikiranku, lantas ? Bukankah hidup harus punya rencana ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H