Mohon tunggu...
Novan Mardiansah
Novan Mardiansah Mohon Tunggu... -

Lahir di " Kota Hujan ", 20 November 1975. Menyukai pelajaran Bahasa Indonesia waktu di sekolah, mencoba jujur berapresiasi, penikmat kopi sejati...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemboja

25 September 2010   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iring-iringan membawa keranda, tangisan, lantunan do'a lalu kemudian sunyi, sepi, sendiri.

Sebatang pohon kemboja di pekuburan. Tajuknya melebar mengayomi jasad yang dikebumikan. Sesekali bunganya jatuh, memberikan warna pada gundukan tanah yang terbujur kaku.

Aroma senyap dan wangi bungamu kerap bercengkrama. Begitu juga kedukaan, bagimu adalah kebahagiaan, tatkala para peziarah berbondong-bondong mengelilingi pusara. Senyum bungamu merekah, putih kekuningan.

Talang Jauh, Jambi 25-09-2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun