No body's perfect. Terkadang mempunyai nama panggilan yang unik untuk teman kita itu tidak salah. Namun, sering tanpa sadar kita melakukan body shaming terhadap teman kita sendiri. Mulai dari sindiran, basa basi, candaan, dan sebagainya.
Misalnya, "dih setelah liburan kok jadi gendutan sih" , "dih pasti ga tau aturan ya kalau makan" , " wihh makin subur (makin lebar badannya) aja nih".
Menurut Dr. Natalia Dewi Wardani SpKJ, ahli penyakit jiwa dari RSDK Semarang, yang dikutip di www.suaramerdeka.com menjelaskan body shaming merupakan istilah awam yang merujuk pada perilaku mengolok olok kondisi fisik seseorang, mengkritik lain berdasakan penampilan fisiknya.
Dengan kata lain body shaming merupakan suatu tindakan mempermalukan seseorang dengan mengejek tentang bentuk badan, ukuran badan, warna badan, dan sebagainya.Â
Namun, tindakan body shaming sudah bisa dijerat hukum. Pelakunya bisa dipidana dengan pasal 27 ayat 3, Pasal 45 ayat 3, UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang kini menjadi UU No 19 Tahun 2016.
Bagi orang dewasa, mungkin perlakuan body shaming akan direspon positif, misalnya disebut "gendutan" maka orang yang dimaksud gendutan akan merasa bahwa ia harus mengubah gaya hidupnya menjadi pola hidup yang sehat. Mulai dari mengatur pola makannya, melakukan olahraga, dan lain-lain
Namun bagi anak anak seringkali body shaming menyebabkan Self Blaming yaitu anak akan menyalahkan diri sendiri, membenci tubuhnya sendiri, menarik diri dari lingkungan sosial, menyebabkan stress, depresi bahkan sampai menyebabkan kematian.
Dalam hal ini, orangtua bahkan guru BK mempunyai tanggung jawab untuk mengajari bersyukur, menerima, dan mencintai diri sendiri serta menjelaskan apa yang dimiliki itu adalah ciptaan Tuhan, kehendak Tuhan, segala yang diciptakan Tuhan mempunyai hikmah tersendiri. Dan itu tidak luput, bahwa orang diluaran sana ada saja orang orang yang tidak suka dengan kita termasuk bentuk tubuh kita.
Dalam hal ini BK disekolah mempunyai fungsi dan peran terhadan body shaming. Fungsi BK diantara lain yaitu :
Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah:
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).