Mohon tunggu...
Novandra Netanya
Novandra Netanya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain catur dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pendidikan Inklusif: Mengapa Setiap Anak Berhak Mendapatkan Pendidikan yang Sama?

20 Oktober 2024   02:42 Diperbarui: 20 Oktober 2024   03:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem penyelenggaraan pendidikan terbagi menjadi dua, yakni eksklusif dan inklusif. Pendidikan eksklusif mungkin lebih sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dimana pendidikan eksklusif ini terdapat di sekolah-sekolah yang dikhususkan pada kalangan tertentu saja.

Sedangkan pendidikan inklusif mungkin masih jarang ditemui, terutama di Indonesia. Meskipun memang sudah ada aturan mengenai pendidikan inklusif itu sendiri. Lantas apa itu pendidikan inklusif.

Apa itu Pendidikan Inklusif?

          Pendidikan inklusif merupakan suatu sistem yang menyelenggarakan pendidikan yang terbuka bagi semua orang dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda. Pendidikan inklusif juga dapat menyasar anak berkebutuhan khusus atau berketerbatasan. Program pendidikan khusus ini menempatkan siswa berkebutuhan khusus pada kelas yang sama dengan siswa pendidikan umum. Oleh karena itu, pendidikan inklusif ini  diharapkan  dapat mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus di  lingkungan umum. Karena kondisi setiap siswa berbeda-beda, terutama dari segi fisik, maka  metode pengajaran disesuaikan agar dapat dipahami baik oleh siswa reguler maupun siswa berkebutuhan khusus. Diketahui bahwa setiap anak mempunyai bakat terpendam yang berbeda-beda, dan pendidikan inklusif ini dinilai cocok untuk mengembangkan bakat anak secara maksimal.

          Kurikulum yang diterapkan di sekolah inklusif kini telah diadaptasi menjadi kurikulum standar. Artinya kurikulum sedikit disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan kondisi siswa. Ujian akhir pendidikan inklusif ini sama dengan ujian akhir sekolah reguler, sehingga diukur dengan menggunakan ujian akhir yang  disesuaikan.

Tujuan Pendidikan Inklusif

          Tujuan dari pendidikan inklusif secara umum adalah memastikan bahwa seluruh individu bisa dalam wilayah tempat tinggalnya. Selain itu, pendidikan inklusif juga memiliki tujuan lainnya:

  • Memberikan kesempatan kepada seluruh individu, termasuk individu berkebutuhan khusus, untuk memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas, terjangkau, efektif, serta layak sesuai kebutuhannya.
  • Menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah, utamanya di jenjang sekolah dasar dan menengah.
  • Memenuhi hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang setara.
  • Merealisasikan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan", serta ayat 2 yang berbunyi, "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya."
  • Merealisasikan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1 yang berbunyi, "Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu".
  • Merealisasikan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 51 yang berbunyi, "Anak yang menyandang cacat fisik dan atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa".

Manfaat Pendidikan Inklusif

          Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan pendidikan inklusif antara lain:

  • Menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama.
  • Mendorong pemahaman bahwa perbedaan itu wajar dan cara menghargai perbedaan tersebut.
  • Mengurangi sikap diskriminatif terhadap golongan tertentu.
  • Melatih individu untuk berpikiran terbuka (open minded).
  • Mengajarkan untuk menghormati orang lain meskipun mereka memiliki kekurangan atau perbedaan.
  • Mendorong terjadinya musyawarah untuk memecahkan masalah.
  • Mendorong terciptanya kedamaian dan ketentraman di masyarakat.
  • Menghindari konflik perpecahan atau pertikaian.
  • Meningkatkan kepercayaan diri individu.
  • Menciptakan persatuan dan kesatuan dengan mendorong siswa untuk saling membaur.

Contoh Pendidikan Inklusif

          Contoh pendidikan inklusif di Indonesia saat ini adalah tersedianya Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Adanya SLB bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang berkebutuhan khusus. SLB memiliki kurikulum khusus yang telah disesuaikan dengan kondisi siswanya, misalnya tuna netra, tuna rungu, keterbelakangan mental, dan lain sebagainya.

          Selain SLB, anak-anak berkebutuhan khusus dengan kondisi tertentu juga berkesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah biasa apabila kondisinya masih memungkinkan untuk mengikuti pelajaran layaknya siswa biasa. Orang tua siswa bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak penyelenggara sekolah terkait hal ini. Contohnya, beberapa siswa dengan ASD (Autism Spectrum Disorder) tetap bisa bersekolah di sekolah biasa dan berkumpul di kelas yang sama dengan siswa-siswi lainnya yang tidak memiliki ASD.

Cara Menerapkan Pendidikan Inklusif

          Ada beberapa prinsip cara menerapkan pendidikan inklusif, salah satunya yang paling dasar adalah dengan membangun berbagai institusi pendidikan khusus siswa-siswi luar biasa. Selain itu, bisa juga dengan membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi sekolah biasa agar bisa menerima siswa luar biasa dengan kondisi yang masih memungkinkan untuk mengikuti pelajaran layaknya siswa biasa.

          Salah satu sarana dan prasarana yang dimaksud, yaitu guru yang memiliki pemahaman tentang pendidikan inklusif dan menguasai cara mendidik siswa berkebutuhan khusus. Guru bisa mendapatkan wawasan mengenai pendidikan inklusif dengan mengikuti program Guru Belajar dan Berbagi seri Pendidikan Inklusif yang disediakan oleh pemerintah.

          Di samping itu, sarana lainnya yang juga bisa digunakan untuk menerapkan pendidikan inklusif adalah teknologi, salah satunya yaitu platform LMS seperti Jelajah Ilmu. Jelajah Ilmu merupakan platform LMS pembelajaran terlengkap dan terbaik dengan fitur yang canggih, di mana siswa dan guru bisa melangsungkan pembelajaran secara online dari mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun