Di tengah menurunya laju mobilitas masyarakat pada masa pandemi covid 19 seperti saat ini membuat ekonomi warga juga menjadi menurun. Pembatasan kegiatan masyarakat membuat jenuh dan menyulitkan beberapa pihak keluarga untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna bertahan hidup sehari hari. Namun, dengan adanya program yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Jember tentang tanaman obat keluarga jahe merah, membuat ke-aktifan masyarakat mulai bangkit sedikit demi sedikit. Hal tersebut terbukti dengan antusias dari masyarakat RT02 RW03 Desa Brenggolo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri yang lumayan cukup tinggi. Bahkan, salah satu warga masyarakat RT02 sering menanyakan tentang: “Besok, apa yang harus kita kerjakan agar tidak menganggur?” Ungkap Miatun, yaitu salah satu sasaran/ pelaku wirausaha. Kegiatan tersebut dimulai dari kegiatan sosialisasi tentang peluang jahe merah yang bermanfaat bagi kesehatan dan juga berguna sebagai peluang ekonomi yang menguntungkan. Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa elemen mulai dari anak-anak hingga usia dewasa/ lansia, dengan materi berupa penaman, perawatan, penyiraman tanaman jahe merah.
Jahe merah merupakan sebuah tanaman berjenis rimpang dengan nama latin Zingiber Officinale rubrum, yaitu Jahe merah juga termasuk bagian dari suku Zingiberaceae atau suku temu-temuan. Nama ilmiah yang diberikan pada tumbuhan jahe ini dinamai dari bahasa Yunani yaitu Zingiberi, dan bahasa Sansekertanya adalah singaberi, nama ini dikeluarkan oleh tokoh dunia yang mempunyai nama William Roxburgh. Jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak, industri jamu tradisional, hingga bisa digunakan sebagai pestisida alami. Jahe merah mengandung minyak atsiri yang lebih banyak, begitu pula kandungan zat oleoresin, gingerol, dan zingeron. Kandungan minyak atsiri pada jahe merah efektif untuk meredakan batuk yang aman untuk dikonsumsi siapa saja, termasuk anak-anak. Lalu, zat zingeron pada rempah ini efektif untuk mencegah peradangan pada usus dengan bekerja secara aktif dalam menghambat enzim pemicu inflamasi. Tidak hanya itu, jahe satu ini membantu meredakan mual dan muntah yang biasa dialami ibu hamil di trimester pertama. Namun, supaya tidak terlalu panas di perut, jahe bisa dicampurkan dengan teh dan tambahan madu. Jahe merah juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol di dalam darah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah. (Novandie Rizky I.N., Kelompok 50, DPL: Bpk. Basuki, S.P, M.Sc.)
Tonton juga video kegiatan saya selama KKN BTV III di Youtube:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H