Mohon tunggu...
Novanda widya
Novanda widya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa Pendidikan fisika, hobi saya menulis dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila: Pilar Pemersatu di Era Modern - Menjawab Tantangan dan Merawat Relevansi

11 Juni 2024   20:10 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, telah menjadi fondasi kokoh yang menyatukan keragaman etnis, budaya, dan agama di negeri ini. Di era modern yang penuh dinamika, relevansi Pancasila sebagai pilar pemersatu bangsa semakin diuji oleh berbagai tantangan, mulai dari globalisasi, radikalisme, hingga perkembangan teknologi. Artikel ini akan mengulas bagaimana Pancasila tetap relevan dan kuat dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut serta upaya yang perlu dilakukan untuk merawat dan menguatkannya.

Sejarah Singkat Pancasila

Pancasila pertama kali dirumuskan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dan kemudian disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Lima sila dalam Pancasila mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila ini menjadi panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

 Tantangan di Era Modern

  • Globalisasi: Globalisasi membawa arus informasi, budaya, dan nilai-nilai baru yang bisa bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pengaruh budaya asing dan ideologi luar bisa melemahkan identitas nasional jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang kuat tentang Pancasila.
  • Radikalisme dan Intoleransi: Munculnya paham radikalisme dan intoleransi merupakan ancaman serius bagi persatuan bangsa. Gerakan-gerakan ini berpotensi merusak harmoni antarumat beragama dan menciptakan konflik sosial.
  • Perkembangan Teknologi: Era digital membawa perubahan besar dalam pola komunikasi dan interaksi masyarakat. Penyebaran informasi yang cepat, termasuk hoaks dan propaganda negatif, bisa mengancam keutuhan dan persatuan bangsa.

Relevansi Pancasila di Era Modern

  • Ketuhanan Yang Maha Esa : Nilai pertama dalam Pancasila menegaskan pentingnya spiritualitas dan toleransi beragama. Di era modern, menjaga keberagaman agama dan kebebasan beribadah menjadi sangat relevan untuk mencegah konflik dan menjaga harmoni sosial.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial harus terus ditegakkan. Ini penting untuk mengatasi ketimpangan sosial dan diskriminasi yang mungkin muncul di era globalisasi.
  • Persatuan Indonesia: Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap menjadi prioritas utama. Pendidikan karakter berbasis Pancasila di sekolah-sekolah dapat membantu membentuk generasi muda yang memahami pentingnya persatuan dan kerukunan.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Demokrasi Pancasila harus terus dikembangkan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Ini penting untuk mencegah praktik otoritarianisme dan memastikan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Pembangunan yang merata dan berkeadilan sosial harus diwujudkan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Ini termasuk memastikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.

Upaya Merawat Relevansi Pancasila

  • Pendidikan Pancasila: Mengintegrasikan pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi untuk memperkuat pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai Pancasila.
  • Gerakan Sosial dan Komunitas: Mendorong gerakan sosial dan komunitas untuk aktif dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, seminar, dan kampanye sosial.
  • Pemerintah dan Kebijakan Publik: Pemerintah perlu membuat kebijakan yang konsisten dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kebijakan yang mempromosikan keadilan sosial, toleransi beragama, dan persatuan nasional.
  • Media dan Teknologi: Media massa dan platform digital harus digunakan secara bijak untuk menyebarkan informasi yang positif dan mendidik tentang Pancasila, serta menangkal hoaks dan propaganda negatif.

Pancasila tetap menjadi pilar pemersatu yang relevan di era modern, meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Untuk merawat dan menguatkan relevansi Pancasila, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan individu. Dengan demikian, Pancasila akan terus menjadi fondasi yang kokoh bagi Indonesia dalam menghadapi dinamika zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun