Mohon tunggu...
Novan Ardiansyah
Novan Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Tertarik pada perkembangan fisika partikel dan kuantum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

4 Mahasiswa UM Mengadakan Program Bimbingan Belajar Gratis sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat

1 Juni 2021   11:29 Diperbarui: 1 Juni 2021   12:02 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Mahasiswa Universitas Negeri Malang mengadakan program bimbingan belajar gratis kepada siswa SMP dan SMA / dokpri

            4 Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang berasal dari offering E26 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan melaksanakan program bimbingan belajar gratis. Kegiatan ini merupakan wujud dari pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat sekitar. Ditengah pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 26 Mei 2021 di rumah salah satu mahasiswa yang berada di Jalan Danau Kerinci II, Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 1 anak dan siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat 1 anak.

            Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, para mahasiswa tersebut senantiasa menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya membantu upaya pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19. Telah disediakan Hand Sanitizer serta mewajibkan untuk memakai masker.

            Salah satu mahasiswa, Faizal Rahardi menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan melalui 2 sesi. "Tujuan kami membagi menjadi 2 sesi yaitu untuk mengindari kerumunan dan sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pembagian 2 sesi ini bertujuan agar anak-anak lebih paham dan lebih beronsentrasi saat belajar." jelasnya.

            Sesi pertama dilaksanakan pukul 08.30 WIB hingga 09.30 WIB untuk siswa jenjang SMP. Lalu sesi kedua dilaksanakan pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB untuk siswa jenjang SMA.

Novan Ardiansyah, Salah satu mahasiswa tengah menjelaskan materi terhadap salah satu peserta / dokpri
Novan Ardiansyah, Salah satu mahasiswa tengah menjelaskan materi terhadap salah satu peserta / dokpri

            Selanjutnya, salah satu mahasiswa, Cornelius Radian menjelaskan tentang sistem yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini. "Kegiatan pembelajaran pada sesi pertama ini tidak hanya menggunakan papan tulis dan spidol hitam. Selain itu, pembelajaran ini juga tidak monoton belajar seperti di sekolah. Namun, pembelajaran ini menggunakan spidol dengan berbagai warna agar anak-anak lebih paham, serta kami juga mengajak mereka untuk bermain game mengenai materi pembelajaran agar anak-anak tetap semangat dan tidak bosan dalam belajar." begitu jelasnya.

            Disambung dengan pemaparan dari mahasiswa lainnya, Luqman Hidayat mengenai sistem Soal-Kerjakan-Penjelasan atau disingkat sistem SKP. "Menurut saya, sistem SKP ini dapat mempermudah anak-anak dalam memahami materi tersebut. Tahap pertama anak-anak diberikan sejumlah soal mengenai materi pembelajaran. Tahap kedua anak-anak dipersilahkan mengerjakan soal tersebut dengan batas waktu 45 menit. Tahap ketiga hasil pekerjaan anak-anak akan kami koreksi serta kami berikan penjelasan agar anak-anak mengetahui cara pengerjaan yang benar dan tepat." jelasnya.

            Novan Ardiansyah, mahasiswa lainnya menjelaskan tujuan utama kegiatan ini diadakan, "Kami melihat banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi selama pandemi ini, karena pembelajaran dari sekolah menggunakan sistem daring, sehingga kami memutuskan untuk mengadakan bimbingan belajar secara tatap muka untuk membantu mereka dalam memahami materi yang ada, selanjutnya kami juga berencana dan berharap dapat melaksanakan kegiatan semacam ini kembali." ujarnya.

            Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar. Menurut masyarakat sekitar, masyarakat merasa terbantu dalam membimbing anak-anaknya untuk memahami materi belajar yang diajarkan melalui sistem daring. Pada akhir kegiatan pengabdian masyarakat, beberapa orang tua anak yang mengikuti pengabdian juga menyarankan agar kegiatan pengabdian ini diadakan setiap satu minggu sekali. Hal ini dikarenakan para orang tua melihat anak-anaknya sangat bersemangat dalam belajar.

"Kegiatan ini sangat membantu anak saya dalam memahami materi, saya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin kedepannya." kata salah satu orang tua siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun