Pernah tengah malam dibangunkan istri untuk membeli buah mangga ? Atau pagi pagi buta istri minta dibelikan rujak ?. Kalau belum pernah, selamat. Tapi kalau pernah merasakan anggap saja sebagai hal yang perlu dikenang.Â
Pengalaman saya sendiri ketika istri ngidam, pernah di jam 01:00 minta dibelikan nasi goreng. Saya curiga, apakah ini permintaan karena ngidam atau memang sedang lapar saja.Â
Beruntung tukang nasi goreng biasanya berjualan hingga menjelang dini hari. Jadi saya aman aman saja.
Dengan sepeda motor saya keliling mencari si tukang nasi goreng. Hanya butuh kurang dari 30 menit saya sudah kembali menenteng satu bungkus nasi goreng. Tugas selesai pikir saya.
Ternyata, nasi goreng yang istri minta bukan di tempat yang saya beli. Istri merajuk untuk membeli kembali di tempat yang ia mau. Baiklah, salah saya juga terlalu cepat tanpa menanyakan nasi goreng yang mana yang harus dibeli, saya sudah terlanjur keluar rumah.
Nasib baik memang sedang jauh malam itu, tukang nasi goreng yang diminta istri ternyata sudah akan tutup, nasinya habis. Tak kalah akal saya minta dibuatkan satu saja, saya akan kembali membawa nasi dari rumah. saya minta abang nasi goreng menunggu 15 menit.Â
Karena sudah saya ceritakan permintaan istri saya yang sedang mengidam, Tukang Nasi Goreng akhirnya pasrah dan setuju menunda pulang demi membuatkan nasi goreng permintaan istri.
Singkat cerita, nasi goreng pun sudah didapat. saya merahasiakan kalau nasinya saya bawa dari rumah. Khawatir istri komplain nasi gorengnya tidak enak.Â
"Mas, kok rasanya beda ya, nasinya kok kayak gini ya "
Saya lemas, tapi saya berusaha tenang.