Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Tak Akan Menyerah

23 Juli 2024   05:37 Diperbarui: 23 Juli 2024   05:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:  RosZie On Pixabay)

Bolehkah aku menerka nerka, setiap kali kulihat engkau menyendiri, menjauh dan hidup dengan duniamu. 

Asing, ku lihat engkau berganti wajah. Tak lagi kukenali. Engkau menjelma orang yang tak pernah aku temui sebelumnya.

Helaan nafasmu memburu cepat, naik turun seperti pelari kehabisan oksigen. Matamu liar tanpa menyadari sekelilingmu. Engkau sedang apa ?

Tak lagi kusadari, engkau dingin seperti salju di ujung gunung. Membeku dikala pagi hari lalu mencair dikala siang. Dan hilang kembali di sore hari, hingga malam kembali membuatmu beku.

Tak lagi bisa ku gapai tanganmu, Kebas saat ku coba berkali kali. Tanganmu tak pernah lagi dapat kusentuh. Tanganmu bergerak menepis, cepat, kasar dan menyakiti.

Dulu, kita berjanji sehidup semati. Hanya ajal yang memisahkan. Tapi kini, janji itu sudah terlupakan. Saat hidup seperti mati walau ajal belum menghampiri.

Aku harus berbuat apa ? Merayumu kembali, mengejarmu tanpa malu, mengirimimu  bunga  , menunggumu hingga larut, Mintalah kepadaku bila itu yang kau mau

Yang kutahu waktu masih bergulir, lambat sekali. Aku menghitungnya detik demi detik. satu satu hingga ku yakin waktu akan menjadi obat. Walau tak pernah ku tahu kapan dirimu kembali seperti dulu. Yang menyambutku saat ku jatuh, yang mendukungku walau belum sempurna. Yang menemaniku saat ku pergi  jauh. Yang menghiburku saat ku kehilangan akal. 

Aku takkan menyerah, aku takkan melepasmu, aku takkan mundur walau sehelaan nafas. Aku masih sama seperti yang dulu, menjadi perisai  yang menjagamu. 

Solear, 23 Juli 2024

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun