Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kisah Alpukat saat Penanganan Bencana

16 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   11:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Alpukat kaya Manfaat : sumber (Krasula / Shutterstock) via Kompas.com 

Alpukat menjadi buah yang sering muncul  saat turun menangani bencana. Buah berbahasa latin Persea Americana ini bukan tanaman asli nusantara , dalam catatan literatur sejarah, tanaman ini masuk ke Indonesia pada abad 18. Orang Belanda yang membawanya masuk ke nusantara bersama beberapa jenis tanaman lainnya.

Alpukat berasal dari benua Amerika tepatnya dari Meksiko dan Amerika Tengah, tanaman yang masuk dalam famili Lauraceae ini juga termasuk tanaman berbunga (angiospermae). Alpukat  tumbuh subur dan cocok di beberapa wilayah di nusantara dengan kontur dataran tinggi atau pegunungan.

Beberapa wilayah menjadi produsen Alpukat seperti Bogor, Sukabumi, Bandung, Wonosobo, Malang, Blitar, Lampung dan Bedugul di Bali . Kualitas Alpukat di Indonesia masuk dalam kualitas yang bagus, memiliki nilai jual di pasar domestik dan global.

Alpukat adalah buah yang saya temui saat menangani gempa Mamuju pada tahun 2021. Kota Mamuju dikelilingi dataran tinggi yang cocok untuk tanaman Alpukat. Kebun kebun Alpukat berdampingan dengan kebun durian Montong. Kebun Alpukat ditanam di lereng lereng bukit.

Varietas yang ditanam Alpukat mentega, yang dagingnya berwarna kuning segar dengan tekstur lembut yang creamy. Dagingnya tebal dengan kulit hijau segar yang licin bersih.

Gempa Mamuju terjadi pada 15 Januari 2021 saat wabah covid masih melanda. Dampak kerusakan terjadi dari Kota Mamuju hingga ke Majene. Saya dan teman teman mendirikan posko di Kota Mamuju di sebuah ruko yang dulunya menjual bakso. Di posko inilah banyak relawan lokal bergabung. Dari merekalah saya mendapatkan buah Alpukat.

Alpukat asal mamuju dijual dalam bentuk buah segar ke beberapa wilayah, ada yang dipasarkan hingga Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah bahkan hingga ke Batulicin di Kalimantan.

Transportasi dari Mamuju atau Sulawesi Barat ke Batulicin di Kalimantan menggunakan kapal Feri penyeberangan. Banyak anak muda asal Mamuju merantau ke Kalimantan, bekerja di sektor pertambagan atau industri. Ketika penanganan Gempa banyak juga relawan asal Kalimantan hadir.

Walau pada saat yang sama beberapa wilayah di Kalimantan Selatan sedang mengalami banjir yang cukup luas dan berdampak cukup serius. Sehingga saat itu ada pembagian tugas, ada yang menangani banjir dan ada yang menangani gempa. Saya mendapat tugas di Mamuju sehingga berkesempatan menikmati Alpukat Mentega Mamuju yang enak.

Mengkonsumsi Alpukat asal Mamuju tidak perlu tambahan gula atau susu kental manis yang biasa dilakukan. Dimakan langsung sudah nikmat sekali. Paling di kocok kocok hingga lebih lembut dan sedikit berair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun