Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jajanan SD, Nostagia Makanan Receh yang Bikin Kangen

9 Agustus 2023   16:01 Diperbarui: 9 Agustus 2023   16:03 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajanan SD di Sebuah Sekolah di Kota Bogor | Sumber : Dokumen Pribadi

Hingga saat ini saya masih teringat jajanan yang biasa saya beli saat SD. Dan sampai saat ini jajanan SD adalah yang paling fenomenal. Belum tergantikan. Selain paling beragam,  harganya bener bener bersahabat dengan kantong.

Soal rasa sudah tak diragukan lagi , Enak ? Tepatnya bukan enak sih tapi membahagiakan lidah. Susah juga menuliskannya. Pokoknya bikin kangen. Apalagi buat anak anak usia 6-12 tahun yang masih doyan doyannya makan, mencoba berbagai varian rasa adalah sebuah pengalaman tersendiri.

Seingat saya dulu saat SD saya suka sekali makanan krupuk mie yang sambelnya coklat agak kemerahan lalu ada baso kojek yang ditusuk lidi. Saosnya berwarna merah menantang. Kalau lagi tidak suka makanan pedas ada kue pancong, gulali dan kue laba laba

Yang fenomenal lagi ada kue rangi yang dibakar pakai kayu. Dengan saus gula kental. Nampol rasanya. Ada es goyang dengan cocolan coklat kental.Soal  'Rasa' bisa pilih sendiri. Untuk makanan yang digoreng ada bakwan, gandas turi, pisang goreng, cakwe, kue bantal.

Kalau minuman ada es kue, es sirop , es potong , es serut yang warna warni. Untuk urusan es semuanya saya suka.

Pedagang makanan SD biasanya sudah hafal kapan waktu istirahat dan jam pulang anak anak. Mereka sudah berjajar rapih dilokasi yang mudah dijangkau anak anak. Kalau dulu sekolah saya memiliki pintu kecil yang biasa dibuat untuk 'meloloskan diri'. Dari pintu ini anak anak keluar sekolah untuk jajan.

Sebenarnya ada pagar besi yang biasanya juga digunakan bertransaksi, si pedagang berjajar di sisi pagar luar dan si anak anak akan membeli dari sela sela pagar dalam sekolah. Transaksinya seru karena ada saja kejadian baju anak lainnya kena saos atau sambel dari makanan temannya. (kadang ada yang iseng juga ,he he he...)

Penyelesaian kejadian ini biasanya bisa saling meminta maaf atau berlanjut jadi perkelahian kecil yang cepat dilerai. Saya paling sering jajan disela pagar ini. Selain banyak pilihan dan saya tak perlu keluar sekolah.

Kalau sudah dapat jajanannya, kita akan makan bareng bareng dilapangan atau dikoridor sekolah. Kenangan jajan bareng tak hilang dari ingatan saya. Sebenarnya pihak sekolah sudah memberi fasilitas kantin dibelakang sekolah.

Ada nasi uduk, gorengan dan aneka krupuk. Tapi karena kalah variasi anak anak tetap saja jajan disela sela pagar. Zaman itu sangat jarang ada anak membawa bekal makanan dari rumah. Paling hanya bawa botol air minum.

Jam istirahat adalah jam 'kemerdekaan' , saatnya jajan makanan dan minuman favorit. Tiap anak memang beda beda bekal uangnya, ada yang banyak sehingga bisa membeli bermacam macam makanan bahkan sudah bisa mentraktir beberapa teman temannya. Anak seperti ini biasanya anak dari golongan kaya atau anak 'sultan'. Nah ada anak yang seperti saya yang jajannya sangat terbatas. Paling cuma bisa beli 2 macam makanan atau minuman sehabis itu duduk dekat anak anak 'sultan' ( kali ada traktiran, he he he).


Jajanan Anak Zaman Now

Karena kantor saya di Bogor dekat SD, memori kenangan jajanan masa SD Kembali teringat. Pedagang berjajar rapih disisi jalan dekat sekolah. Namun jenis jajananya sudah jauh berbeda dari zaman saya SD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun