Selama tiga hari terakhir saya harus mengikuti kegiatan Rakornas di sebuah hotel dekat bandara Soekarno-Hatta. Kegiatannya padat dari pagi hingga jam 24:00. Dihadiri hampir seluruh utusan provinsi. Pemilihan lokasi Rakornas dekat bandara untuk memudahkan peserta dari luar kota.
Saya pun bertemu teman teman dari seluruh Indonesia. Semua cerita dari daerah masing masing membuat saya menjadi pendengar yang baik, mereka berbicara dengan logat  daerah  yang khas. Berbincang bincang hal ringan dan santai. Dan lokasi yang paling nyaman untuk ngobrol tentu di resto hotel.
Resto hotel memiliki lokasi cukup luas, sehingga kami bisa saling bertukar kabar. Yang biasanya hanya rapat lewat online kali ini bisa bertemu langsung. Hal yang sangat berharga. Biasa kami mnegobrol sambil sarapan pagi atau makan siang dan malam
Untuk menu makanan hotel ini tidak terlalu istimewa, sajiannya untuk ukuran hotel standar saja. 2 menu karbo, 1 menu sayuran dan 1 menu lauk protein. Tambahannya sop dan buah untuk makan malam dan sarapan pagi. Mungkin karena hotel ini merupakan hotel transit yang lebih mengutamakan layanan kamar.
Yang mencuri perhatian saya adalah kegiatan ketika makan di resto hotel yang terletak di lantai dasar . Setiap makan di resto saya melihat sisa makanan hampir disetiap piring. Kejadian yang paling miris Ketika sekelompok orang dengn logat dari sebuah pulau di luar jawa makan malam. Makanan bersisa begitu banyak bahkan ada beberapa makanan yang hanya dimakan sedikit namun diberikan ke petugas hotel untuk dibuang.
Hal itu mengusik saya untuk bertanya kepada petugas hotel tentang makanan sisa yang terbuang percuma. Setiap hari ada saja  makanan sisa yang terbuang dari tamu hotel. Dan Jumlahnya cukup banyak.
Saya sejak kecil sudah ditanamkan oleh orang tua untuk bertanggung jawab terhadap makanan yang saya ambil. Orang tua selalu mengajarkan untuk menghabiskan makanan. 'Pamal'i kata orang tua menyisakan makanan. Ajaran sejak kecil itu terbawa hingga saat ini. Sebelum mengambil makanan saya selalu memastikan makanan tersebut saya suka.
Biasanya saya mengambil dalam porsi kecil terlebih dahulu, bila dirasa enak saya tak segan untuk refill alias mengambil ulang. Biasanya ini berlaku Ketika kita makan dengan cara prasmanan atau ala buffet.
Yang biasa terjadi, seperti teman teman saya yang mengambil dalam porsi besar sehingga ketika tidak cocok di lidah makanan akan tersisa dan pasti terbuang.
 Indonesia Masuk dalam Rangking Dunia
Untuk soal buang membuang sisa makanan ternyata Indonesia masuk dalam rangking dunia. Dalam catatan Indonesia menempati negara nomer dua didunia yang paling banyak membuang makanan (Food waste). Hal ini sungguh miris mengingat masih ada jutaan orang di Indonesia yang kekurangan pangan.