Idul Adha sebagian sudah dirayakan hari ini. Walau belum semua meyembelih hewan kurban pada hari ini. Mengingat Sebagian saudara muslim masih melakukan puasa arafah. Sebagai rasa tenggang rasa atas perbedaan yang terjadi.
PerayaanDi Indonesia penyembelihan hewan kurban sebagian besar tidak dilakukan di rumah potong hewan (RPH). Ada beberapa alasan kenapa penyembelihan diperbolehkan di lingkungan masyarakat atau dilingkungan masjid.
Pertama, jumlah hewan yang akan disembelih sangatlah banyak dalam perkiraan Kementerian Pertanian ada 1,7 juta hewan ternak seperti Sapi, Kerbau, Kambing dan Domba yang akan disembelih. Jumlah itu kemungkinan besar akan membuat kewalahan RPH. Selain jumlah RPH yang terbatas.
Kedua, pemotongan di RPH membutuhkan tambahan biaya, baik biaya proses penyembelihan itu sendiri, biaya transportasi dari dan ke lokasi dan biaya administarsi lainnya.
Ketiga, regulasi pemerintah pusat dan daerah yang belum mengatur  penyembelihan hewan kurban di lokasi khusus yang ditunjuk.
Keempat, belum massifnya edukasi penyembelihan dan proses pengolahan daging yang memenuhi standar Kesehatan. Proses pengolahan daging seperti pengulitan dan cacah dilakukan warga secara sukarela yang mungkin belum paham penanganan daging pasca penyembelihan.
Dari keempat hal tersebut memungkinkan daging bisa tercemar bakteri atau kuman yang merugikan. Apalagi bila lokasi penyembelihan adalah lokasi terbuka yang semua orang bisa keluar masuk.
Proses penyembelihan juga dilakukan oleh tenaga 'dadakan' yang biasanya hanya berdasarkan pengalaman yang didapat. Ada hal yang baik yang dilakukan sebagian komunitas untuk memberikan edukasi penyembelihan yang benar baik secara syariat dan Kesehatan. Tapi jumlahnya sangat terbatas.
'Tukang jagal' dihari penyembelihan memang sangat sibuk. Mereka bekerja secara individu maupun tim. Atau biasanya tukang jagal adalah orang yang sudah 'dianggap terbiasa' dari tahun ke tahun menyembelih. Bukan professional yang setiap hari menjadi tukang jagal.
Perhatikan Dalam Penanganan Daging
Proses penyembelihan biasanya dilakukan di tanah lapang atau halaman masjid dengan menggali lubang sedalam 50-100 cm dengan diameter 50-60 cm. Diatas lubang biasanya akan dilengkapi 1-2 kayu balok sebagai penyangga. Di lubang inilah hewan kurban dibaringkan dan dipegangi oleh beberapa orang (untuk sapi dan kerbau) untuk selanjutnya disembelih.