Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemiskinan, Siapa yang Peduli?

24 Juni 2023   07:28 Diperbarui: 24 Juni 2023   07:33 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Kontradiktif Kemiskinan dan Prestasi Infrastruktur (Credit : CNBC)

Negara keberatan memberikan subsidi karena merasa tidak tepat sasaran. Pemikmat subsidi disinyalir orang orang telah sejahtera. BBM adalah kisah dramatis 'subsidi', 

Awalmya Premium adalah jenis BBM bersubsidi, jenis ini dihapuskan. Hilang lalu digunakan jenis Pertalite untuk BBM bersubsidi, orang harus membeli lebih mahal . Tak lama Pertalite harus dinaikkan fantastis hampir 30%. Padahal kelompok miskin sangat tergantung dengan BBM murah untuk berjuang hidup. 

Data BPS
Data BPS

Germerlap Kemewahan versus Hantu Kemiskinan

Kemiskinan mungkin akan bias terlihat di tengah gemerlap 'kemewahan' infrastukur. Pembangunan ratusan kilometer jalan tol akan menjadi prestasi disatu sisi. Namun disisi lainnya, jalan tol berdampak  mematikan denyut ekonomi di ruas jalan arteri.

Tak Jauh dari megahnya Gedung Gedung di Jakarta, masih ada gang gang sempit kantong kemiskinan. Cobalah tengok Ketika naik KRL dimana rumah rumah kayu seadanya yang berdiri sepanjang jalur Manggarai  hingga Tanah Abang. Disisi belakangnya Gedung megah dari Jalan Thamrin -Sudirman akan terlihat jelas. Pemandangan yang kontradiktif.

Kemiskinan pedesaan  juga tak kalah memprihatinkan. Kebijakan pengentasan kemiskinan saat ini lebih condong ke kemiskinan kota. Akses Kesehatan, akses pekerjaan lebih mudah didapatkan di kota. Uang berputar cepat sehingga orang miskin di kota lebih mudah mendapatkan keuntungan.

Orang miskin kota bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. Biaya transportasi di Jakarta jauh lebih murah dibanding biaya transportasi di kabupaten Tangerang. Akses Kesehatan di kota juga jauh lebih lengkap.Begitu juga akses mendapatkan pekerjaan atau akses untuk berusaha jauh lebih mudah dan lebih menjanjikan.

Solusi Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan sejatinya bukan hanya menyangkut urusan kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan juga bukan hanya masalah ekonomi namun jauh lebih kompleks, termasuk masalah sosial, kesehatan, pendidikan, politik, budaya hingga sumberdaya alam dan manusia.

1.Peran Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun