Hal yang pertama dikenalkan adalah awal proses kopi. Kang Dudi memberikan wawasan bagaimana kopi ditanam petani kopi. Asal usul kopi sepeti ditanam diketinggian berapa, cara proses si petani . Dua hal ini penting untuk membantu cara menyiapkan kopi selanjutnya. Dalam istilah Kang Dudi kita tahu 'sanad' si Kopi.
Seorang barista atau brewer sebaiknya mengatahui hal hal ini agar penyajian kopi tepat dan terhindar dari salah penanganan.
Kalau dilihat setiap tahap proses kopi  secara menyeluruh. Proses kopi di petani mengambil peran 30% antara lain mulai penanaman, pemetikan buah kopi sebagai informasi buah kopi harus dipetik dengan tangan langsung dan harus satu satu. Pekerjaan yang membutuhkan kesabaran, ketelitian dan membutuhkan banyak waktu.
Pemetik kopi hanya memetik buah yang sudah berwarna merah saja, warna merah menunjukkan tingkat kematangan buah. Bila pemetik asal memetik saja tanpa mengindahkan tingkat kematangan sudah bisa dipastikan kualitas kopi sangat berpengaruh.
Buah kopi berwarna merah ini disebut ceri. Didalam buah kopi biasanya terdapat dua biji yang berkembang,namun satu biji tidak sempurna karena tidak dibuahi bentuknya oval atau seperti kacang polong , biji seperti ini biasa disebut peaberry dan jumlahnya rata rata 5% dari keseluruhan kopi yang di panen.
Proses Paska Panen Menentukan Karakter dan Profil Rasa  Kopi
Kopi memiliki karakter khas masing masing. Bahkan dalam satu wilayah perkebunan bisa mendapatkan karakter kopi yang berbeda. Ini bisa ditentukan oleh prosesn paska panen.
Kang Dudi menceritakan peran petani kopi dalam memproses ceri ini sangat menentukan rasa, aroma hingga profil akhir kopi.
Secara umum, ada empat proses paska panen:
 1) Dry Proses / Natural Proses, proses ini yang paling tua  dilakukan petani. Setelah ceri dipetik, dilakukan penyortiran ceri yang layak untuk proses atau dibuang. Setelah itu ceri di jemur dibawah Terik matahari hingga 4 minggu. Namun bila menggunakan mesin pengering maka hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari.