Mohon tunggu...
Noval Verdian
Noval Verdian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sederhana
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

_Vini_Vidi_Vici_

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wagub Ideal bagi Anies Baswedan dan Warga DKI Jakarta

28 November 2019   20:35 Diperbarui: 28 November 2019   20:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon dari unsur birokrat juga resisten untuk di telusuri rekam jejak karir di birokrasi.  Apakah birokrat tersebut banyak prestasi atau banyak masalah? Apakah pernah terlibat korupsi atau tidak? Apakah dalam berbagai jabatannya hanya pribadi pasif,  tanpa inovasi?  Rendah prestasi tanpa kreasi? Karena karir birokrasi,  walaupun dia mengetahui anatomi jabatan birokrasi pemerintah, belum tentu dia mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara mendasar. Birokrat yang protokoler dan birokratis sering menyulitkan masyarakat untuk menggunakan pelayanan administrasi publik.

Bagaimana orang profesional yang duduk di jabatan politik?  Apakah prinsip-prinsip profesionalisme dalam dunia bisnis atau karir profesinya dapat ia terapkan dalam jabatan politik sebagai wakil gubernur?

Dunia profesi menuntut integritas, keterbukaan, kejujuran dan citra yang baik di mata publik. Karena citra perusahaan atau pribadinya sangat menentukan ditengah persaingan bisnis yang keras.  Dalam dunia profesi, kapasitas dan kapabilitas semua orang akan diuji,  orang yang tercela atau bermasalah pasti selalu tersingkir. Dunia profesi bukanlah dunia politik yang penuh kompromi.
Jejak digital orang profesional lebih mudah ditelusuri baik di media digital maupun di forum atau lingkungan profesi yang dia tekuni.

Orang yang berpengalaman dalam dunia profesi memiliki mentalitas, prilaku dan budaya yang profesional. Ketepatan waktu,  janji program yang sudah direncanakan,  sikap dan pernyataannya yang konsekuen menjadi modal kepercayaan mitra bisnis. Seorang profesional sangat detil membedah suatu masalah karena kesalahan kecil akan berdampak kerugian bagi usahanya dan ini akan mencoreng nama baiknya di kalangan profesional.  Keahlian dan kemampuan seorang profesional adalah modal kepercayaan mitra bisnisnya.

Penduduk Jakarta dan bangsa Indonesia tentunya sudah lelah dengan konflik politik, karena itu ada rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo.  Perdebatan keras dan kasar
di media sosial sejak Pilkada 2017 hingga Pilpres 2019. Semua kegaduhan ini harus di akhiri,  karena konflik politik ini dimulai perebutan kursi gubernur wakil gubernur jakarta maka harus di akhiri oleh pimpinan eksekutif Jakarta pula. Sosok wakil gubernur inilah kuncinya.

Penduduk jakarta dan masyarakat indonesia umumnya, diperhadapkan pada realitas kehidupan sosial dan ekonomi. Kitapun sudah jenuh dengan konflik politik karena terus menerus terjadi, seakan tak akan pernah berakhir.

Apakah wakil gubernur dari unsur politik mampu memberikan ketenangan dari kebisingan dan kegaduhan politik ini? Apakah wakil gubernur dari unsur birokrasi bisa menjawab pelayanan masyarakat yang sejak lama ia berkarir? Apakah Gubernur punya chemistry dengan wakilnya yang baru, karena wakilnya bukanlah orang yang berjuang bersama di Pilkada. Gubernur juga butuh kenyamanan dan kepastian dari wakilnya, bukanlah orang yang akan membuat dia mendapatkan banyak pekerjaan baru karena banyak bermasalah.

Sebagai warga Jakarta yang sudah lelah dengan konflik politik, butuh ketenangan dan kenyamanan sosial politik. Jika wakil gubernur dari politisi kontroversial tentunya akan menambah kegaduhan di jakarta.  Jika wakil gubernur dari unsur birokrasi tentu juga perlu dipertanyakan layanan publik pemda Jakarta apakah sudah maksimal selama ia menjabat?

Kita butuh wakil gubernur yang membantu Gubernur mengurangi atau setidaknya menghapus stigma buruk Anies bagi pemilih Ahok. Dia juga yang bisa membantu mengubah citra partai politik di jakarta tidak ambisius dan arogan.

Maka, wakil gubernur yang setidaknya memenuhi unsur integritas karena rekam jejaknya,  bisa bersifat demokratis dalam memberdayakan struktur organisasi jabatan,  mampu mentransformasi program kebijakan yang ribet (birokratif prosedural), dapat bersikap melayani untuk memenuhi kepuasan pelayanan publik. Paling utama bisa menjadi problem solver, karena bisa hadir ditengah kelompok yang tidak suka dengan stigma Anies dan partai politik pendukungnya,  sehingga kita bisa menikmati kenyamanan dan keakraban sebagai penduduk Jakarta yang heterogen dan dinamis, warga Jakarta butuh sosok wakil gubernur dari unsur profesional.

Sebagai warga Jakarta kita butuh ketenangan dan ketentraman,  pengen asik nongkrong di pingir jalan Jakarta atau cafe-cafe bicara tentang peluang bisnis,  bicara prestasi dan melihat perbaikan kualitas politik di indonesia, serta melihat Gubernur dan wakil Gubernur DKI jakarta yang asik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun