Mohon tunggu...
Mohammad Noval Ramadhon
Mohammad Noval Ramadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 2 yang gemar membuat artikel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Globalisasi terhadap Pendidikan Pancasila: Upaya Mempertahankan Nilai-nilai Kebangsaan

18 Desember 2024   16:05 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jakarta, 15 Desember 2024 --- Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan di Indonesia. Era yang semakin terhubung ini memunculkan tantangan baru dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa di kalangan generasi muda. Pendidikan Pancasila, yang menjadi pondasi moral dan etika bangsa, kini menghadapi ujian berat di tengah arus informasi dan budaya global yang semakin kuat.

Globalisasi dan Pengaruh Budaya Asing
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, seperti internet dan media sosial, telah mengubah cara masyarakat Indonesia mengakses informasi. Banyak nilai-nilai dan budaya asing yang masuk begitu cepat dan masif, memberikan pengaruh yang besar terhadap pola pikir dan sikap generasi muda. Globalisasi, meskipun membawa banyak manfaat dalam hal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memunculkan tantangan serius dalam menjaga identitas nasional dan nilai-nilai luhur Pancasila.

Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah Indonesia, meskipun masih diajarkan dalam kurikulum, sering kali terpinggirkan oleh mata pelajaran yang lebih "trendi" seperti teknologi informasi dan komunikasi atau bahasa asing. Sementara itu, budaya luar, yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, semakin banyak menggerus pemahaman generasi muda tentang pentingnya kebangsaan, toleransi, dan gotong royong.

Seiring dengan globalisasi yang semakin pesat, muncul kekhawatiran tentang krisis identitas di kalangan anak muda Indonesia. Banyak yang merasa terpengaruh oleh budaya pop Barat yang menyajikan gaya hidup individualistik, konsumerisme, dan kurang menghargai nilai-nilai kolektivisme yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Hal ini berdampak pada penurunan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Di sisi lain, generasi muda juga semakin mudah terpapar oleh berita dan opini dari luar yang bisa merusak keharmonisan sosial di Indonesia. Keberagaman suku, agama, dan budaya, yang menjadi kekuatan Indonesia, terkadang dipandang sebelah mata oleh sebagian pihak yang terpengaruh oleh pola pikir global yang homogen.

Upaya Mempertahankan Pancasila di Era Globalisasi berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat pendidikan Pancasila. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memasukkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan yang lebih menarik dan relevan dengan tantangan zaman. Misalnya, Pancasila tidak hanya diajarkan dalam bentuk teori, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan sosial dan pengajaran karakter.

Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan juga mulai melibatkan generasi muda dalam kegiatan yang mengangkat nilai-nilai Pancasila, seperti kebersamaan dalam gotong royong, perayaan hari-hari besar nasional, dan diskusi tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendekatan ini bertujuan agar Pancasila bukan sekadar materi yang dihafalkan, tetapi juga dipahami dan diterapkan dalam tindakan nyata.

Di sisi lain, teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Berbagai platform digital kini digunakan untuk menyebarkan konten yang mendidik tentang Pancasila. Video pembelajaran, kampanye di media sosial, dan aplikasi mobile yang berfokus pada pendidikan karakter dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak muda dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

Pemerintah juga telah menginisiasi berbagai program yang melibatkan teknologi untuk mempromosikan semangat kebangsaan dan nasionalisme. Salah satu contoh adalah program "Digitalisasi Pendidikan Pancasila", yang mengintegrasikan materi Pancasila dengan teknologi pendidikan mutakhir, guna menjangkau lebih banyak generasi muda di seluruh Indonesia.

Membangun Generasi Pancasila yang Tangguh adalah sebuah bentuk Pendidikan Pancasila yang kuat akan mencetak generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berjiwa nasionalis dan berbudaya. Di tengah globalisasi yang terus berkembang, pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dan memberikan pengaruh positif dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, menghargai perbedaan, serta memiliki komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, Indonesia harus terus berupaya untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan global dan pelestarian nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Upaya ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan Pancasila yang berkelanjutan.

Lalu kesimpulannya adalah dampak globalisasi terhadap pendidikan Pancasila adalah tantangan besar yang harus dihadapi dengan bijaksana. Meskipun globalisasi membawa banyak perubahan, Pancasila tetap menjadi pedoman hidup yang relevan dan penting untuk menjaga kesatuan bangsa. Dengan upaya yang tepat dan kolaboratif, nilai-nilai Pancasila dapat tetap teguh berdiri di tengah arus globalisasi yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun