Kekalahan Persebaya Surabaya dari Barito Putera dengan skor telak 3-0 pada pertandingan Liga 1 yang digelar Sabtu, 25 Januari 2025, semakin menambah deretan hasil negatif bagi Bajul Ijo. Ini menjadi kekalahan keempat berturut-turut musim ini, yang tentunya menimbulkan kekecewaan besar bagi para pendukung setia Persebaya. Apakah ini pertanda bahwa tim perlu melakukan evaluasi besar-besaran?
Pertama, kelemahan utama Persebaya terlihat dari buruknya koordinasi lini pertahanan. Dalam pertandingan melawan Barito Putera, Matias Mier mampu mencetak hattrick tanpa perlawanan berarti dari lini belakang. Ini menunjukkan lemahnya strategi bertahan yang harus segera diperbaiki.
Kedua, performa lini tengah dan depan juga jauh dari harapan. Minimnya kreativitas dalam membangun serangan membuat Persebaya kesulitan mencetak gol, bahkan ketika menghadapi tim yang kualitasnya setara. Statistik mencatat bahwa dalam empat pertandingan terakhir, Persebaya hanya mampu mencetak dua gol, angka yang sangat rendah untuk klub sebesar Bajul Ijo.
Ketiga, aspek mental pemain juga patut menjadi perhatian. Empat kekalahan berturut-turut tentu memengaruhi rasa percaya diri tim. Pelatih dan manajemen harus mampu memotivasi para pemain agar kembali percaya diri untuk bangkit dan menghadapi pertandingan selanjutnya.
Kekalahan Persebaya dari Barito Putera bukan hanya sekadar hasil buruk, tetapi juga menjadi cerminan dari permasalahan yang lebih dalam di tubuh tim. Evaluasi besar-besaran sangat diperlukan, baik dari segi strategi, pemain, maupun mentalitas tim.
Sebagai klub dengan sejarah panjang dan basis suporter yang luar biasa, Persebaya tidak boleh terpuruk terlalu lama. Saatnya bangkit dan menunjukkan bahwa Bajul Ijo masih menjadi kekuatan besar di Liga 1!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI