[caption caption="menarik"][/caption]
Â
Apa yang anda lihat di gambar ini? Hamparan lautan yang indah? Bukit di tengah lautan? Seorang pria yang sedang berdiri menikmati keindahan itu?
Semua orang bebas melihat apa saja, memperhatikan apa saja, fokus kemana saja. Hanya saja itu bisa jdi indikasi apa yang ada dalam benak kita
Suatu waktu ada yang bertanya kepada saya, disaat menghadiri undangan Menteri Agama Kab. Jember dalam acara forum kerukunan umat beragama (FKUB), ditengah-tengah acara, seorang penganut budha bertanya; "diliat dari penampilannya, kamu seperti penganut kristiani?. Saya menjawab; 'bukan, saya muslim". Lalu dia bilang; "Ganti aja biar nggak meragukan, anda muslim atau non-muslim".
Ada 3 reaksi yang bisa saya berikan dalam kondisi seperti ini
1. "Anda meragukan saya Muslim? wah ini penghinaan!"
2. "Alhamdulillah, saya yakin betul Muslim, penampilan nggak ngaruh"
3. Saya diam lalu memikirkan nasihat, apa manfaatnya bagi saya
Reaksi pertama menunjukkan, bahwa saya sendiri tak yakin bahwa penampilan itu ada pengaruhnya, merasa tersinggug dan terhina
Reaksi kedua, menunjukkan betul, saya yakin dengan pilihan saya, dengan ilmu, bahwa penampilan bukan penentu Ke-Islam-an
Reaksi ketiga mempertimbangkan saranan, benar-salahnya, mengambil manfaat dari nasihat, ilmu baru buat saya
Reaksi kita menunjukkan siapa kita, bila selalu merasa terhina, mungkin yang salah bukan orang lain, tapi kita yang tersindir atau merasa terserang
Yang lebih parah, kita lantas balik menyerang "Lho, emang kamu pikir penampilan islami pasti Islami? Banyak kok penampilan Islami tapi nggak beres!"