Mohon tunggu...
Novaldy Hasbullah Almadani
Novaldy Hasbullah Almadani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Novaldy Hasbullah Almadani (biasa dipanggil Noval) lahir di Pamekasan pada 19 September 1996. Menempuh pendidikan dasar di SDN BINDANG 1 Pamekasan, sekolah menengah pertama di MTs Raudlatul Hasanah, Dempo timur, pamekasan, Sekolah menengah atas di SMA1 Dempo Timur, Pamekasan dan sekarang sedang melanjutkan studi S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember di jurusan Perbankan Syariah. facebook: anovaldoe@ymail.com/Novaldy Hasbullah Al-Madani WA: +6285895370686

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indonesia dan Demokrasinya

1 November 2016   15:41 Diperbarui: 1 November 2016   15:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Artikel kali ini sengaja menulis tentang Demokrasi di Negara Indonesia untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), tentu tidak mudah menulis artikel tentang demokrasi sampai detik ini, harus banyak mendengarkan dari Dosen, dan juga tentunya buku-buku yang dibaca untuk menambah perbendaharaan menulis, dan sampai akhirnya bisa sedikit memahami, menulis dan tentunya berbagi ilmu kepada si pembaca. selamat membaca, semoga bermamfaat!

Indonesia, indonesia merupakan salah satu negara yang menganut demokrasi. Sejak Indonesia memulai pemerintahannya demokrasi telah berkembang namun penerapan demokrasi tersebut berbeda-beda. Pada pemerintahan presiden Soekarno terkenal dengan demokrasi parlementernya lalu berubah menjadi demokrasi parlementer sejak dikeluarkannya dekrit presiden. Selama demokrasi terpimpin berlangsung dianggap banyak penyimpangan yang terjadi, dari mulai penetapan presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup dan presiden membubarkan DPR hasil pemilu.

Lalu pada jaman presiden Soeharto dikenal dengan demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi konstitusional yang mengedepankan sistem presidensial. Pada masa demokrasi pancasila Indonesia mengalami suatu perubahan yang dianggap sebagai pengembalian kemurnian Perundang-Undangan. Masa ini disebut sebagai masa orde baru dimana dianggap kebanyakan pihak pada saat itu sebagai pengembalian kemurnian Perundang-Undangan.

Namun, penerapan demokrasi Pancasila banyak menyimpang, bahkan dianggap lebih banyak penyimpangan dibandingkan dengan masa demokrasi terpimpin. Lagi-lagi penerapan demokrasi tersebut yang salah.Lalu, Indonesia memasuki masa reformasi dimana dimasa ini demokrasi mendapat tempat yang lebih tinggi. Partisipasi masyarakat dalam memberikan pendapat dan suara lebih dijunjung tinggi. Pemerintah pun bersikap lebih terbukan dan transparan serta melibatkan masyarakat luas.

Demokrasi yang berjalan di Indonesia selama pasca reformasi merupakan suatu demokrasi yang dianggap lebih baik dari pada masa orde lama dan orde baru. Keterlibatan individu masyarakat dalam berpolitik dan mengeluarkan pendapat lebih terjamin dan pemerintah Indonesia memberikan tempat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia untuk berpolitik.

Tindakan resesif tidak lagi digunakan untuk mengintimisdasi masyarakat. Selama berjalannya demokrasi pasca reformasi yang kira-kira telah berjalan selama 12 tahun, masyarakat Indonesia kian disibukkan dengan mengkontrol pemerintah, mengkritik dan memberikan saran. Namun beberapa kalangan menyatakan demokrasi di Indonesia ini merupakan demokrasi yang berlebihan. Suatu demokrasi yang tidak sehat sehingga menciptakan masyarakat yang anarki dalam bertindak.

Masyarakat yang bebas mengeluarkan pendapatnya tanpa menghormati hak orang lain. Demokrasi semacam ini setidaknya tidak terus-terus berjalan di tengah masyarakat. Penerapan demokrasi di Indonesia selalu salah. Indonesia saat ini tidak jelas menggunakan demokrasi yang semacam apa.

Pemerintah seakan-akan masih mencari dari beberapa teori dan mencobanya di Indonesia sehingga saat kita teliti lebih dalam lagi Indonesia bukan suatu negara dengan demokrasi yang sehat. Mungkin banyak kalanagan yang menyatakan demokrasi di Indonesia merupakan demokrasi yang masih sangat baru sehingg menbutuhkan pembiasaan terlebih daulu agar masyarakat siap menjunjung demokrasi di dalam bermasyarakat dan bernegara.


*Tulisan ini juga ada di akun facebook saya; anovaldoe@ymail.com/Novaldy Hasbullah Al-madani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun