Sistem pengenaan tarif juga berubah dari berbasis waktu menjadi berbasis volume (byte). Perubahan-perubahan tersebut kemudian memunculkan sebuah kenyataan bahwa kini content menjadi sebuah bagian yang penting dalam layanan telekomunkasi. Penyedia jasa telekomunikasi yang masih berkutat pada layanan perangkat keras saja akan tertinggal. Masyarakat kini membutuhkan fasilitas-fasilitas dari aplikasi terbaru untuk menunjang aktivitasnya.Â
Pada dasarnya fokus pada content berarti mengalihkan perhatian pada pengembangan layanan yang berbasis hardware beralih ke software. Meski demikian, upaya di atas masih harus lebih dipersiapkan matang-matang. Untuk mengubah paradigma tersebut, diperlukan kesiapan dari sumber daya manusianya.Â
Selanjutnya, kesiapan dari sumber daya manusia pada akhirnya juga harus disalurkan pada tampat yang tepat, yakni penelitian dan pengembangan (R&D) yang memadai. Salah satu kunci keberhasilan upaya tersebut tentu adalah tumbuh subumya inovasi dan kuatnya R&D telekomunikasi. Jasa-jasa telekomunikasi baru di negara-negara yang sudah lebih maju, seperti Jepang dan Singapura, lahir karena inovasi yang begitu subur serta kuatnya dukungan R&D telekomunikasi untuk mewujudkan inovasi-inovasi tersebut.Â
Bermanfaat Sudah tentu, yang perlu menjadi perhatian kini adalah manfaat yang akan diraih bila konvergensi antara telekomunikasi dan IT tercapai. Pertama, tersedianya layanan telekomunikasi mulai dari voice hingga broadband. Masyarakat akan diperlihatkan dan disediakan layanan telekomunikasi yang terintegrasi, baik layaan suara, data, aplikasi dan juga informasi yang seluas-luasnya.Â
Kedua, investasi telekomunikasi semakin efisien sehingga hal ini berimbas pada tarif layanan yang semakin murah. Fokus pada content berarti fokus pada layanan berbasis perangka lunak, industri yang membutuhkan investasi yang relatif kecil. Ketiga, terjadinya percepatan pembangunan sektor telekomunikasi sehingga mendorong terciptanya varian layanan telekomunikasi beserta content-nya yang implementasinya akan menyentuh sampai ke pelosok.Â
Tak hanya daerah kota, tapi pelosok-pelosok juga akan merasakan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh layanan e-commerce, tele-shopping, e-learning, e-banking, e-business, EDI, video conference, video on demand, multimedia dan e-govemment.Â
Keempat, terciptanya percepatan pengembangan potensi daerah. Kemudahan berkomunikasi akan menciptakan akses informasi yang terbuka luas. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang didukung keluasan informasi yang diterima daerah tersebut. Semoga bermamfaat!
Nofaldy Hasbullah Almadani/083143223/J5/Perbankan Syariah/IAIN Jember
Tulisan ini juga bisa dinikmati di akun; www.facebook.com/anovaldoe@ymail.com dan www.kompasiana.com/novallmadani300
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H