Bulan ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan positif justru dicoreng dengan berbagai kegiatan negatif oleh segelintir orang.
Bukannya memperindah suasana ramadhan, momen indah ini justru dimanfaatkan oleh segelintir remaja untuk berbuat jahat, seperti aksi perang sarung dan tawuran.
Seperti kejadian beberapa hari yang lalu, seorang anak perempuan (N) berusia 12 tahun di Ciputat (Tangsel), diduga menjadi korban penganiayaan karena adanya perang sarung antara dua kelompok anak. Penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (13/3/2024).
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat penganiayaan tersebut terjadi setelah korban bermain perang sarung dengan teman-teman pelaku. Terlihat korban yang kalah kemudian sempat dibanting hingga tersungkur. Tak hanya sampai disitu, pelaku kemudian memukul hingga menginjak korban di bagian kepala
"Kejadian tersebut terjadi diawali karena adanya perang sarung antara dua kelompok anak, yang kemudian dari kejadian tersebut korban mengalami luka-luka," kata Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan AKP Agil saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).
Pihak kepolisian sudah menindaklanjuti kasus penganiayaan tersebut. Dari hasil pengecekan TKP, penganiayaan tersebut bermula karena terjadinya perang sarung antara dua kelompok.
Atas kejadian tersebut, tentunya masyarakat berharap agar kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Untuk mengantisipasi, tentunya pengawasan orang tua sangat diperlukan. Peran aktif orang tua harus dilakukan saat anaknya hendak ke luar rumah.
Segala macam bentuk kegiatan negatif harus dijauhkan demi kebaikan seluruh masyarakat. Karena itu, peran aktif orang tua sangat penting, terlebih lagi momen ramadhan ini merupakan upaya untuk memperbanyak ibadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H