Meskipun pandemi virus covid-19 telah berlalu tetapi peraturan dari pemerintah untuk melakukan 3M tetap wajib dilakukan. masyarakat diwajibkan untuk menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan memakai masker. Dalam rangka melanjutkan kebiasaan atau aktivitas pada masa pandemi di era New Normal ini. PMM UMM kelompok 18 yang diketuai Novalina dan B Lilis Setyowati.MSc sebagai DPL mengajak adik-adik penghuni Pondok Pesantren Ni’matul Iman memanfaatkan bahan alami yang banyak tumbuh disekitar pondok untuk dijadikan handsanitizer alami ekstrak daun sirih yang mampu untuk mengurangi dan membunuh bakteri termasuk bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus auerus.Â
Handsanitizer merupakan cairan yang biasa digunakan sebagai pembersih tangan karena cara penggunaannya yang praktis tanpa memakai sabun yang dapat digunakan dimana saja. Handsanitizer biasanya terbuat bahan kimia dan memerlukan biaya yang cukup mahal serta proses pembuatan yang cukup sulit dilakukan oleh masyarakat. Oleh karenanya mahasiswa PMM ini memberikan solusi agar pembuatan handsanitizer dapat dibuat menggunakan bahan daun sirih yang mudah ditemukan serta harganya yang lebih murah dan relatif lebih mudah untuk dibuat.Â
Daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat anti jamur atau membasmi kuman juga merupakan komponen yang dibutuhkan untuk menghambat bakteri patogen. Selain memiliki kemampuan antiseptik, daun sirih juga memiliki kekuatan sebagai antioksidan dan fungisida sehingga bermanfaat untuk membersihkan tangan dari bakteri. Selain ekonomis, mudah dan meriah, penggunaan hansanitizer ini lebih aman karena tidak menimbulkan iritasi atau alergi pada kulit meskipun sering digunakan. Penggunaan handsanitizer daun sirih ini hanya untuk untuk kalangan penghuni pondok saja dan tidak dikomersilkan karena sifatnya yang dari bahan alami membuat handsanitizer ini hanya akan bertahan kurang lebih sekitar 2 minggu sehingga penggunaanya harus segera dihabiskan.
Cara pembuatannya cukup mudah, pertama cuci dan potong daun sirih menjadi bagian kecil-kecil. Setelah itu siapkan pengukus, cara pembuatan handsanitizer ini dengan cara di tim menggunakan mangkuk stainless steel. Ketika sudah 30 menit proses pengetiman maka keluarkan stainless steel dan tuangkan air hasil ekstraksi daun sirih menggunakan saringan kedalam wadah kosong dan diamkan sampai dingin. Saat sudah dingin, tuangkan air perasan jeruk nipis dan campurkan lalu lakukan pengemasan dalam botol spray. Handsanitizer daun sirih siap digunakan.
Pada saat proses pembuatan para santri terlihat sangat antusias dalam menyimak pembuatan handsanitizer ini. Tak lupa setelah pembuatan handsanitizer, kelompok PMM ini mengedukasi bahwa cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20-40 detik lebih efektif daripada hanya menggunakan handsanitizer saja karena Handsanitizer juga mungkin tidak akan efektif digunakan ketika tangan dalam kondisi kotor atau berminyak.
Setelah diajarkan cara membuat handsanitizer bahan alami ini, diharapkan adik-adik penghuni Pondok Pesantren Ni'matul Iman dapat membuat sendiri handsanitizer dari bahan disekitar pondok tanpa perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli bahan-bahan kimia serta dapat menularkan atau mengajarkan kepada saudara dan masyarakat sekitarnya dalam pembuatan Handsanitizer ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H