Mohon tunggu...
Noval Nur Imansyah
Noval Nur Imansyah Mohon Tunggu... Insinyur - trtrtr

yyyy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ayah Kesakitanmu adalah Kesakitanku

6 Januari 2012   18:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Satu panggilan yg singkat namun begitu berartinya dalam hidup aku.
Ialah  'ayah'   atau yg biasa aku panggil papah..
Sesimple itu kah aku panggil dia,tak pantas rasanya buat aku memanggil dia papah.
Dia lah org kedua selain ibu yg berarti dalam hidup aku.

Terkadang aku malu dgn diri ini,
knp aku tdk bisa seperti dia,kenapa aku tdk pernah bisa buat dia bahagia sehabis dia banting tulang untuk mencari nafkah buat aku sekeluarga.
Kenapa ?!
Ngak pernah aku bisa memanjakan dia sehabis dia banting tulang,
yg ada aku hanya merenggek meminta uang.
Tapi apa dia tidak pernah bosan sampai saat ini untuk memberi aku uang.
Kadang dia comment 'minta uang mulu' namun tetap aja dia memberikan itu.
Tapi aku tau,itu hanya teguran dia atau mengingatkan buat aku ngak selamanya dia akan terus begini ke aku.
Semua ada waktu dan batasannya.
Begitupun seperti seorang ibu kasih sayangnya takan habis pada anaknya.
Dialah penompang dalam hidup aku,dia selalu memberikan yg terindah semampu dia.

Ayah .. Aku memanggilmu..
Kenapa kau tak pernah lelah sebagai penompang hidupku??
Apa kau robot?
Kenapa kau berikan aku semua yg terindah dalam hidup aku ??
Jawab ayah !
Padahal belum tentu aku bisa membalas itu semua,sedikitpun aku belum bisa.

Apa aku harus nunggu dia pergi atau jauh dari aku baru hati ini tersentuh untuk bergerak..
Aku ngak mau !
Aku selalu ingin dia ada disamping aku selamanya !
Lebih baik aku yg pergi daripada harus dia yg pergi.
Ayah :)
aku sayang sama kamu,aku ingin memeluk kamu.
Aku berjanji saat ini,tak akan menyakitimu lagi.
Dan aku berjanji pada diri ini untuk bisa berdiri sendiri untuk menggantikanmu kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun