Mohon tunggu...
Naufal Ikbar
Naufal Ikbar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Mengutarakan pikiran dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Artis Masuk Bola, Gebrakan Baru atau Gimmick Semata?

12 Juni 2021   12:21 Diperbarui: 12 Juni 2021   12:51 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola Indonesia baru-baru ini kembali mendapat sorotan besar dari media. Hal ini bermula dari langkah mengejutkan yang dibuat oleh salah satu pesohor tanah air, Raffi Ahmad. Artis yang namanya melejit ketika menjadi pembawa acara Dahsyat ini memutuskan untuk mengakuisisi Cilegon FC (kemudian menjadi RANS Cilegon FC).

Langkah yang diambil oleh Raffi kini mulai diikuti oleh teman-teman sejawatnya. Mulai dari Gading Marten mengakuisisi Persikota hingga Atta Halilintar yang kini menjadi pemilik PSG Pati (AHHA PS Pati). Berdasarkan kabar yang beredar, akan ada selebriti lain yang mengikuti langkah mereka.

Apa yang dilakukan oleh para selebriti ini kemudian menimbulkan sejumlah pertanyaan. Apakah langkah mereka masuk ke dalam industri sepak bola merupakan gebrakan baru atau gimmick semata? Apakah mereka mampu bertahan lama?

Dewasa ini, sepak bola bukan hanya sekadar olahraga semata. Namun juga ada unsur hiburan dan bisnis di dalamnya. Jika kita bicara unsur hiburan, tampaknya kehadiran para selebriti ini akan menjadi angin segar dalam industri sepak bola dalam negeri. 

Tentu, kita tidak perlu meragukan lagi kemampuan para selebriti di dunia hiburan. Kemampuan para selebriti ini sudah teruji ketika mereka memutuskan untuk masuk ke dunia digital (Youtube). Raffi Ahmad dengan RANS Entertainment-nya berhasil memberikan tayangan hiburan yang menyenangkan untuk penggemarnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Gading dan Atta Halilintar.

Kita tentu menantikan gebrakan baru apa yang coba dihadirkan oleh para selebriti, terutama dalam aspek digital. Karena hingga saat ini banyak klub sepak bola dalam negeri yang masih belum memperhatikan pentingnya menciptakan konten digital. Kebanyakan klub memandang konten digital hanya sekadar formalitas saja. Sehingga konten yang dihasilkan pada akhirnya hanya seadanya saja.

Padahal, jika konten digital diperhatikan dengan baik hal itu dapat menjadi salah satu daya tarik yang dapat ditawarkan pada sponsor. Konten digital juga berguna untuk menciptakan branding klub itu sendiri. Raffi dan selebriti lainnya tentu sudah paham dengan hal ini. Jika nantinya mereka berhasil menghasilkan gebrakan baru, semoga aja klub-klub lain akan merasa tersentil.

Namun, yang perlu menjadi catatan ialah unsur hiburan dalam sepak bola harus sesuai pada koridornya. Jangan sampai karena ingin menonjolkan sisi hiburan, aspek olahraga menjadi terlupakan. Klub sepak bola yang dikelola oleh selebriti seharusnya tetap memiliki visi dan misi untuk menciptakan generasi baru pesepakbola yang berkualitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun