Mohon tunggu...
Noval Farhan
Noval Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya berkerja sebagai abdi Tuhan

hamba yang mencoba taat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Bergembira?

20 November 2023   04:31 Diperbarui: 20 November 2023   06:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku isi cangkir kecil dengan rona senyum tersusun indah, tanya-tanya merayap menjalar dan berubah. Di setiap lengkungnya aku bertanya, mengapa kegembiraan merayap di setiap racikan hati?

Kecup angin membelai kaca alun merayap, seperti puisi kehidupan yang tercipta dari tetesan rasa. Perlahan lorong waktu mengeriput. Aku bertanya, mengapa kegembiraan tumbuh, seperti ego yang menari di tiap tangga waktu?

Gelap mengundang, tapi dalam setiap tetesan ranum, kegembiraan menari, seperti bisikan melodi dalam kisah hidup. Setiap ciuman angin angan yang melayang, jawaban tersirat dalam realitas dramatis dan menancap.

Kegembiraan menjadi teman dalam dramatisasi kehidupan yang berkelana. Lantas mengapa aku bergembira?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun