Mohon tunggu...
Novaldi ARaska
Novaldi ARaska Mohon Tunggu... Lainnya - Penyembah Tuhan Yang Ahad

Sekadar tulisan penghambaan diri kepada Yang Maha Agung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Manusia

22 Juli 2024   17:49 Diperbarui: 22 Juli 2024   18:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram: @no_raska

Bukan Manusia
---
Entah mengapa, rasa sepi semakin sering datang dan berbisik-bisik.
Siang dan malam yang bukan lagi batasan, kapanpun dan dimanapun itu.
Berulang kali aku mencoba untuk berdiri di tepi-tepi bayangan yang curam.
Tetapi rasa kalut itu tetap datang.

Ia tidak lagi peduli akankah aku sedang berada di tengah keramaian, atau sedang dalam keadaan sendiri.

Aku seperti dibenci oleh ceria.
Kabut terus mengepul di atas kepalaku.
Berulangkali aku mengibaskannya untuk pergi, kabut tetap mengepul dengan hebatnya.

Ya sudah, biarkanlah.
Apapun itu, keadaan takkan berubah.

Aku disini, sendiri dalam ramai.
Terbuai dalam sepi.
Dicintai oleh mati.
---
Sebelah Gudang Mayat, 20 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun