Mohon tunggu...
Noval Ardianto
Noval Ardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mempunyai hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Ekologi, Membentuk Lingkungan Sosial dan Budaya Kita

18 November 2024   16:00 Diperbarui: 18 November 2024   16:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh teknologi komunikasi dan informasi, ekologi media menjadi perspektif penting untuk memahami bagaimana media memengaruhi lingkungan sosial, budaya, dan kognitif manusia. Teori ekologi media, yang pertama kali dipopulerkan oleh Neil Postman, menganalisis hubungan antara media, teknologi, dan masyarakat. Postman membangun perspektif ini berdasarkan pemikiran Marshall McLuhan, yang terkenal dengan ungkapannya, “The medium is the message”. Esai ini akan membahas bagaimana media membentuk ekosistem kehidupan manusia, dampak positif dan negatifnya, serta pentingnya literasi media dalam era digital.

Media sebagai Lingkungan Sosial
Ekologi media berangkat dari gagasan bahwa media bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga lingkungan tempat kita hidup. Menurut McLuhan, setiap media membawa pola pikir, cara berinteraksi, dan struktur sosial tertentu. Contohnya, media cetak seperti buku dan surat kabar mendorong masyarakat untuk berpikir secara linear, logis, dan analitis. Sebaliknya, media digital, seperti media sosial, menciptakan lingkungan yang lebih visual, cepat, dan interaktif.

Lingkungan ini memengaruhi bagaimana manusia memproses informasi dan membangun hubungan sosial. Sebagai contoh, algoritma di platform seperti Instagram dan TikTok membentuk perilaku pengguna dengan menyediakan konten yang disesuaikan dengan preferensi individu. Hal ini menciptakan filter bubble, di mana individu hanya terpapar informasi yang memperkuat pandangan mereka, sehingga mempersempit perspektif dan meningkatkan polarisasi sosial.

Dampak Positif dan Negatif Media dalam Ekosistem Kehidupan
Salah satu dampak positif dari media adalah kemampuannya untuk meningkatkan akses informasi dan memperkuat partisipasi masyarakat. Misalnya, gerakan sosial seperti #MeToo dan #BlackLivesMatter menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat untuk menyuarakan keadilan dan memperkuat solidaritas global.

Namun, media juga membawa dampak negatif. Dalam konteks kesehatan mental, penelitian oleh Twenge et al. (2017) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan berkorelasi dengan meningkatnya tingkat depresi dan kecemasan pada remaja. Paparan terhadap standar kecantikan yang tidak realistis, cyberbullying, dan kurangnya interaksi langsung adalah beberapa penyebab utamanya.

Selain itu, media juga dapat memengaruhi lingkungan fisik. Konsumsi energi yang tinggi dari pusat data untuk menyimpan dan mengolah informasi digital berdampak pada emisi karbon global. Fenomena ini menunjukkan bahwa media tidak hanya membentuk lingkungan sosial, tetapi juga berkontribusi terhadap perubahan ekologi fisik.

Pentingnya Literasi Media
Dalam menghadapi tantangan yang dibawa oleh media, literasi media menjadi keterampilan yang esensial. Literasi media mengacu pada kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menciptakan konten media secara kritis. Neil Postman menekankan pentingnya pendidikan media untuk membantu individu mengenali dampak teknologi pada kehidupan mereka dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

Pendidikan literasi media dapat membantu masyarakat memahami bagaimana algoritma bekerja, mengevaluasi keandalan sumber informasi, dan mengelola waktu yang dihabiskan di media digital. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih berdaya dalam menghadapi tantangan lingkungan media yang terus berubah.

Kesimpulan
Media adalah bagian integral dari ekosistem kehidupan manusia, membentuk cara kita berpikir, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia. Melalui perspektif ekologi media, kita dapat memahami bagaimana media menciptakan dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif, pada masyarakat. Literasi media adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam ekosistem ini, memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi media secara maksimal tanpa terjebak dalam dampak negatifnya. Dalam era yang semakin digital ini, memahami ekologi media adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih kritis dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun