Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata “Nanoteknologi” baik di TV, media sosial, dan juga film. Seperti dalam film ketiga seri Avengers, yaitu Avengers: Infinity War karakter Iron Man memperkenalkan mark (kostum) terbarunya yang berteknologi nano. Namun, apakah Nanoteknologi itu?
Nanoteknologi adalah teknologi yang digunakan dalam rancangan, produksi, dan aplikasi struktur, perangkat, dan sistem berskala nano. Skala nano sendiri adalah skala yang yang sangat kecil yaitu 0,000000001 m, sangat kecil bahkan lebih kecil dari virus sekalipun. Indonesia sendiri masih dibilang merupakan negara baru yang mengenal Nanoteknologi, dan untungnya di Universitas Airlangga (UNAIR) terdapat program studi S1 Rekayasa Nanoteknologi. Program studi Rekayasa Nanoteknologi termasuk salah satu program studi baru di UNAIR, pertama kali didirikan pada tahun 2020 dan masuk dalam Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Terdapat empat jalur masuk ke program studi Rekayasa Nanoteknologi UNAIR, yaitu jalur SNMPTN, SBMPTN, Mandiri, dan Golden Ticket.
Dilansir dari laman resmi FTMM Unair, mahasiswa akan mempelajari setidaknya tujuh hal dasar Nanoteknologi di program studi ini, hal-hal dasar itu antara lain adalah sebagai berikut:
- Dasar-dasar nanoteknologi, meliputi struktur material dan rekayasanya melalui pendekatan eksperimen dan/atau komputasi.
- Prinsip dasar, metode, sekaligus teknik sintesis dan karakterisasi nanomaterial.
- Pengetahuan mengenai kinetika dan termodinamika reaksi.
- Mengetahui karakteristik fisis dan kimiawi zat padat, dimulai dari struktur 3D, 2D, 1D, hingga 0D.
- Ilmu spektroskopi yang mendasari teknik karakterisasi nanomaterial.
- Pemahaman dasar mengenai bidang keilmuan nanoteknologi.
- Prinsip nanoteknologi serta aplikasi rekayasanya di berbagai bidang industri medis, energi dan lingkungan.
Mahasiswa juga akan mendapatkan keuntungan-keuntungan lain selain mendapatkan materi pembelajaran seperti yang diatas, keuntungan yang lainnya adalah:
Kesempatan besar melanjutkan studi di luar negeri
Semua dosen di Rekayasa Nanoteknologi merupakan lulusan S3 di luar negeri, sehingga jalinan hubungan yang baik antara dosen dengan universitas yang pernah ditempati membuka lebar kesempatan bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi disana.
Prospek kerja yang sangat luas
Tidak bisa dipungkiri, Nanoteknologi adalah teknologi yang paling mutakhir untuk saat ini. Lulusan Rekayasa Nanoteknologi dapat berkarir menjadi seorang quality control, akademisi, konsultan produk, dan lain sebagainya sebab Nanoteknologi bisa diaplikasikan di berbagai banyak bidang seperti Nanomedis di bidang Medis dan Kesehatan, Nanomaterial di bidang Material dan Pertambangan, Nanofarming di bidang Pertanian dan Agrikultur, Nanokosmetik di bidang Kecantikan, dan masih banyak lagi bidang lainnya yang menerapkan Nanoteknologi di dalamnya.
Fasilitas praktikum yang lengkap
Yang satu ini menjadi salah satu keunggulan pribadi dari program studi Rekayasa Nanoteknologi. Fasilitas-fasilitas praktikum mutakhir yang disediakan oleh kampus membuat mahasiswa menjadi lebih nyaman saat praktikum atau melakukan penelitian.
