Mohon tunggu...
Ahmad Zaki Maulana Ibrahim
Ahmad Zaki Maulana Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha Tidak Menghianati Hasil

2 Januari 2025   21:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah pesantren kecil hiduplah seorang anak bernama Ulum, ia terlahir dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya seorang nelayan dan ibunya seorang guru ngaji Di desanya Ulum merupakan salah satu Santri yang berbeda dari santri lainnya, ia mempunyai kekurangan dalam hal menyerap pemahaman ataupun menghafal, namun dia sangat patuh terhadap guru-gurunya. Tak jarang Ia dipanggil oleh gurunya untuk sekedar menemani ngobrol atau bahkan disuruh pijat gurunya, dengan senang hati Ulum melakukan itu semua tanpa pernah membantah sekalipun. Pernah suatu ketika ia memijat gurunya sampai gurunya tetidur, karena saking hormatnya terhadap guru, ia rela memijat berjam-jam hingga gurunya bangun.

Selain itu Ia dikenal sebagai anak yang aktif suka menolong sehingga teman-temannya merasa nyaman ketika bersamanya. Suatu hari di tengah pelajaran menghafal surat-surat pilihan Ulum merasa kesulitan mengingat beberapa ayat sedangkan teman-temannya tampak dengan mudah menghafal ayat demi ayat "Kenapa aku tidak bisa seperti mereka" Pikir Ulum sedikit kecewa. Melihat kesedihan Ulum sang guru pun mendekati dan menasehati nya "Ulum, setiap orang itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jangan kamu jadikan kekurangan itu sebagai hambatan untukmu patah semangat, ingat tidak ada usaha yang menghianati hasil, tetap lakukan yang terbaik belajar lebih giat lagi."

Nasehat itu selalu diingat oleh Ulum dan menjadikannya dorongan untuk lebih giat lagi dalam belajar ataupun menghafal, sejak hari itu iya memulai belajarnya dengan sungguh-sungguh. Setiap malam sebelum tidur ia selalu menyempatkan waktunya untuk sekedar membaca pelajaran atau menghafal sedikit ayat dari surat-surat pilihan. Meski terasa berat baginya, namun hal itu ia lakukan setiap hari dengan penuh ketekunan dan kesungguhan. Bahkan ditengah malam ia selalu bangun untuk sholat malam dan berdoa, agar diberi kemudahan, tak lupa ia selalu mendoakan orang tua dan guru-guru yang telah mengajarinya.

Sampai pada waktu ujian tiba Ulum diminta membacakan beberapa ayat yang ditentukan oleh dewan guru. Perlahan tapi pasti Ullum membacakan satu persatu ayat yang ditentukan sampai akhir ayat dia berhasil "Kamu berhasil ulum" Ucap dewan guru penyimak dengan bangga, diikuti tepuk tangan bangga teman-teman nya. Dengan usaha dan kesungguhan yang Ulum lakukan, akhirnya ia lulus ujian dengan nilai yang memuaskan. Ia memang tidak berasal dari keluarga yang istimewa namun berkat kesungguhan dan tentunya doa dari orang tua dan para guru membuatnya menjadi anak yang heba. Ulum pun terharu dan teringat akan nasihat gurunya "Tidak ada usaha yang menghianati hasil".

Selama 16 tahun Ia menjalani rutinitasnya sebagai Santri yang patuh dan penuh semangat. Di tengah kesibukan yang ia jalani, tiba-tiba Ulum mendapat telepon dari orang tua dan menyuruhnya untuk segera pulang dan membantu di rumah. Dengan berat hati ia terpaksa meninggalkan pesantren yang ia cintai, tempatnya belajar segala jenis disiplin ilmu dan kehidupan. Pada hari itu ia pun berpamitan dengan seluruh teman-temannya beserta guru-guru yang telah mendidiknya selama ini. Ulum pun pulang diiringi dengan kesedihan dari teman-temannya

TAMATT...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun