Mendorong Pertimbangan Holistik: Dengan mempertimbangkan berbagai aspek dari transaksi perusahaan, auditor diingatkan untuk mengambil pendekatan holistik dalam melakukan audit pajak. Mereka tidak hanya memeriksa detail-detail kecil, tetapi juga melihat gambaran besar untuk memahami implikasi perpajakan secara keseluruhan.
Peningkatan Kepatuhan: Dengan menerapkan sembilan kategori pemikiran Aristoteles, auditor dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi pelanggaran perpajakan dan menyediakan rekomendasi untuk memperbaiki kepatuhan. Ini membantu meningkatkan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan.
Pengembangan Analisis yang Terinci: Dengan memecah analisis menjadi sembilan kategori, auditor memiliki kesempatan untuk mengembangkan analisis yang lebih terinci tentang setiap aspek transaksi perusahaan. Ini memungkinkan mereka untuk menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian dengan lebih baik.
Keseimbangan antara Logika dan Fakta: Pemikiran Aristoteles menekankan keseimbangan antara logika dan fakta. Dengan menerapkan sembilan kategori pemikiran ini dalam audit pajak, auditor dapat menggunakan penalaran yang kuat untuk menginterpretasikan fakta-fakta yang ada dalam laporan keuangan perusahaan.
Secara keseluruhan, menerapkan sembilan kategori pemikiran Aristoteles dalam audit pajak memberikan pendekatan yang lebih holistik, terstruktur, dan logis, yang membantu auditor melakukan audit dengan lebih efektif dan menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H